Jakarta,kupasonline-- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan hal itu bisa terjadi karena produksi baja ...
Jakarta,kupasonline--Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan hal itu bisa terjadi karena produksi baja dalam negeri terus menurun. Hal itu membuat 100.000 pekerja di industri tersebut merasa terancam karena mereka bisa semakin menderita di tengah pandemi COVID-19.
"Baja impor terutama dari China dijual sangat murah di Indonesia. Jika dibiarkan, industri baja nasional akan bangkrut dan 100 ribu karyawan terancam PHK massal," kata Industri baja dalam negeri terus dibanjiri baja impor dari China. Hal itu membuat pekerja di dalamnya terancam pemutusan hubungan kerja (PHK) karena tempatnya bekerja terancam gulung tikar akibat kalah saing.
Mengenai maraknya baja impor, Said mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga akhir tahun 2019 besi dan baja menempati posisi ketiga komoditas impor nonmigas yang masuk ke Indonesia. Nilainya mencapai US$ 7,63 miliar atau senilai Rp 106,8 triliun dilansir dari detikcom
Dia yakin pemerintah akan berpihak pada industri baja dalam negeri, termasuk untuk menyelamatkan sekitar 100 ribu karyawan dari PHK. Terlebih saat ini banyak regulasi yang dibuat sebagai relaksasi, khususnya saat pandemi COVID-19.
"Pemerintah harus berani mengambil sikap dan terobosan untuk membantu agar industri dalam negeri tetap bertahan. Jangan lupa, di balik industri terhadap tenaga kerja yang akan menjerit jika di-PHK," lanjut dia.
COMMENTS