Ilustrasi Jakarta, Kupasonline -- Kementerian ESDM mencatat realisasi investasi sektor ketenagalistrikan sebesar US$7,04 miliar atau cuma 59...
![]() |
Ilustrasi |
Jakarta, Kupasonline --Kementerian ESDM mencatat realisasi investasi sektor ketenagalistrikan sebesar US$7,04 miliar atau cuma 59 persen dari target.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan capaian tersebut terbilang minim karena hanya sebesar 59 persen dari target tahun lalu yakni sebesar US$11,95 miliar. Penyebabnya, tak lain adalah pandemi covid-19 yang berlangsung sejak Maret tahun lalu.
"Ini langsung berdampak pada investasi yang kita spend pada 2020, pembangkit mundur, transmisi dan gardu induk juga begitu," ujar Rida dalam video conference, Rabu (13/1).
Alhasil, lanjut Rida, pembangkit listrik sepanjang 2020 juga hanya mencapai 2.866,6 Megawatt (MW) atau 55 persen dari target 5.209,48 MW.
"Karena ada keterlibatan tenaga kerja asing, terpaksa target COD (Commercial Operation Date) dimundurkan. Jadi tidak sesuai dengan sebagaimana ditargetkan di awal," tuturnya.
Tak hanya pembangkit, penambahan jumlah transmisi juga hanya sebesar 2.648 kms atau hanya 59 Persen dari target 2020 sebesar 4.459,6 kms.
Kemudian penambahan gardu induk tercatat hanya 7.870 MVA atau 55 persen dari target 14.247 MVA. Lalu, penambahan gardu distribusi hanya 2.590 MVA atau 81 persen dari target 3.212 MVA dan penambahan jaringan distribusi hanya 27.434 kms atau 59 persen dari target 46.412 kms.
"Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan sebagian besar terdampak covid-19, namun tidak berdampak pada pelayanan ke masyarakat," pungkas Rida(*)
COMMENTS