Gerbang Lapas Kelas III Dharmasraya Dharmasraya,Kupasonline- Yus : Adik saya dimintai uang damai sebesar Rp 10 juta oleh oknum sipir. Piha...
Gerbang Lapas Kelas III Dharmasraya
Dharmasraya,Kupasonline-Yus : Adik saya dimintai uang damai sebesar Rp 10 juta oleh oknum sipir. Pihak keluarga salah satu tahanan Lapas Kelas III Kabupaten Dharmasraya menyayangkan perihal dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum sipir tahanan setelah mendapati kondisi adiknya sebut saja (Jon) yang mengalami luka memar di wajah dan mengeluhkan sakit dibagian perut. Hal ini diketahui pihak keluarga saat menjenguk adiknya usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Pulau Punjung pada Selasa, (2/2).
Kakak kandung Jon, Yus kepada POSMETRO menyebutkan bahwa adiknya menceritakan bahwa ia dipukuli oleh 3 oknum Sipir dan Tahanan berinisial S di dalam tahanan dalam satu minggu terakhir.
"Adek saya mengalami luka memar di bagian wajah dan kesakitan di bagian perutnya akibat ditendang, " ungkapnya saat ditemui POSMETRO di Kantor Bupati Dharmasraya Selasa (2/2).
Yus menegaskan, pihak keluarga akan memproses peristiwa ini ke jalur hukum. Namun pihak keluarga mengaku cemas karena adiknya tersebut maaih dititipkan di Lapas Kelas III Dharmasraya
"Kalau kami naikkan kasus ini, kami takut adik kami makin di aniaya. Kalau dibiarkan kami takut kondisi adik kami bisa semakin parah," sebutnya.
Bahkan lanjutnya, adek saya dimintai uang damai sebesar Rp 10 juta oleh oknum sipir lapas tersebut.
"Terakhir adik saya dimintai uang damai sebesar Rp 10 juta oleh oknum sipir tersebut, " pungkasnya.
Sementara itu, Kalapas Kelas III Dharmasraya, Ahmad Junaidi saat dihubungi POSMETRO Selasa (2/2) membantah peristiwa tersebut.
"Kalau di Lapas Dharmasraya dijamin aman dan terkendali, malahan saya sama datuak-datuak dan penghulu saat ini. Bahkan selama empat tahun ini tidak ada kejadian seperti yang disebutkan ini, " ujarnya.
Ahmad Junaidi malah mempertanyakan pihak-pihak yang telah melaporkan kejadian ini.
"Untuk informasi seperti ini siapa yang melapor dan nama orangnya. Siapa namanya tu boss," tanya Kalapas Ahmad Junaidi sembari mematikan telpon.
Dalam 3 Tahun 2 Tahanan Tewas di Lapas Kelas III Dharmasraya.
Sebelumnya diketahui sebanyak dua orang warga binaan Lapas Kelas III Kabupaten Dharmasraya meninggal dunia. Satu diantaranya yang terjerat kasus narkoba jenis sabu-sabu meninggal dunia dalam perjalanan menuju Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gunung Medan, Kecamatan Sitiung pada Selasa (10/12) 2019 lalu, dan
"Benar, almarhum sesampainya di Puskesmas sudah meninggal dunia," sebut kepala Puskesmas Gunung Medan, drg. Lennita Arifin, Selasa (10/12) di ruang kerjanya kepada wartawan.
Jelas Lennita, almarhum berinisial IR, sebelum meninggal dunia sempat mengalami kejang-kejang dan muntah-muntah hingga tak sadarkan diri, kemudian langsung dilarikan ke Puskesmas. Yang mengejutkan, dua minggu sebelumnya, pihaknya sempat bertemu dengan almarhum IR di Lapas dan saling bersenda gurau. Kala itu kondisi IR baik-baik saja dan tidak dalam kondisi sakit.
Sementara itu, seorang tahanan titipan Am meninggal dunia setelah selesai melaksanakan sidang kedua yang digelar melalui via Vitcom atau meeting zoom.
Tahanan yang meninggal dunia ini terkait kasus penganiyaan yang berujung hilangnya nyawa seseorang yang terjadi di daerah Koto Ranah Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat berapa bulan lalu.
Kajari Dharmasraya M. Haris Hasbullah melalui Kasi Pidum Rieski Fernanda.SH, Selasa (1/12) kepada awak media membenarkan adanya tahanan yang meninggal usai sidang virtual tersebut.
"Kita mendapat informasi ada salah seorang tahanan dalam kasus penganiaan tersebut meninggal dunia di Lembaga Pemasyarakatan LP Kls III Dharmasraya, pada Kamis (26/11) Minggu malam kemarin. Yang meninggal dunia ini atas nama Amrizal (62) tahun warga Jorong Tanjung Paku, Nagari Koto Ranah, Kecamatan Koto Besar," pungkasnya (ard).
COMMENTS