Direktur Pengembangan bisnis (Kamco) Akhsin Al Fata mendampingi Dirut Kampung Coklat Kholid Mustofa Kab Blitar, Kupasonline — Keberhasilan ...
![]() |
Direktur Pengembangan bisnis (Kamco) Akhsin Al Fata mendampingi Dirut Kampung Coklat Kholid Mustofa |
Kab Blitar, Kupasonline — Keberhasilan atau yang lebih femiliar dikalangan masyarakat dengan sebutan kesuksesan, memang sangat didambakan oleh manusia dari segala lapisan masyarakat. Membutuhkan kerja keras dan kegigihan untuk mencapainya, seperti apa yang telah dilakukan penggiat wisata sekaligus Kampung Coklat yang berada diDesa Plosorejo, kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, yang saat ini menjadi wisata kuliner terbesar di Blitar.
Dirut dari Wisata Kampung Coklat, Kholid menuturkan, bahwa Kampung Coklat tidak langsung seperti sekarang ini, hal tersebut dilakukan secara bertahap dengan mulai betul-betul dari bawah, karena saya ini hanya petani biasa dan Alhamdulillah terus berkembang hingga seperti sekarang ini.
"Yang penting kita jangan malas dan takut untuk mencoba mewujudkan sebuah mimpi dan harapan, namun semua itu harus dilakukan dengan serius dan harus untuk majunya sebuah usaha yang kita lakukan dengan terus belajar," ungkap Kholid.
Lebih lanjut Kholid mengatakan, kita ini kalau disebut sudah sukses di wisata juga belum, karena masih ada yang lebih besar lagi dari kita, prinsipnya terus belajar. Sejak tahun 2005 kita sudah mulai menanam coklat dan penjualan biji coklat sampai 2015 mulainya Wisata Kampung Coklat, hingga sekarang sudah 6 tahun jalan.
"Dulunya saya hanya petani yang suka menanam padi trus ke coklat, lanjut ke pedagang biji coklat dan meningkat lagi berkembang menjadi diolahan coklat. Namun setelah besar dan kesulitan menjual prodak maka kita mendatangkan pembeli melalui pembelajaran edukasi, dan dari edukasi itu kita muncul ide membuka untuk umum yang akhirnya menjadi wisata Kampung Coklat seperti anda lihat sekarang ini," paparnya.
Menurutnya, konsep sebuah wisata tidak harus ada bangunan besar atau alam bebas, yang menjadi gambaran orang-orang.
"Ternyata bila orang itu setelah padatnya rutinitas butuh melepas lelah bersantai bersama keluarga, terus berjalan ketempat yang ada ilmunya, ada pengetahuan khususnya kalau disini tentang coklat orang pulangnya bisa menjadi fres, itu sudah wisata. Itulah yang menjadi konsep awalnya berdirinya Kampung Coklat," terangnya.
Bos utama Kampung Coklat ini kembali menerangkan, berawal dari situ dan yang datang semakin banyak dan berulang datang kesini, menurut pengunjung banyak hal baru dan berbeda ada di sini di Kampung Coklat ini.
"Masuk Kampung Coklat itu murah, terlebih lagi kita memang memberikan keleluasaan bagi pengunjung dengan tidak melarang untuk membawa makanan masuk ketempat kami. Sehingga mereka merasa nyaman dan betah untuk. berkunjung disini, karena bisa lebih murah dengan bisa bawa makanan sendiri dari rumah. Pengunjung adalah tamu yang harus kita jamu dengan dikasih tempat untuk menikmatinya," ulasnya. Selasa (16/02/2021).
Ia juga berharap, bisa berkembang lagi menjadi desa coklat, dan meningkat lagi menjadi Kabupaten Coklat bahkan hingga nasional. Karena saat ini masih memberikan manfaat sekampung makanya kami namakan Kampung Coklat.
"Yang dulunya kami masih bisa menampung 20 sampai 25 pekerja , dengan saat ini meningkat menjadi 425 orang, kami turut senang bisa membantu dengan bisa menampung banyak orang untuk bekerja disini. Hal itulah yang mendasari kami untuk terus mengembangkan Kampung Coklat. Terimakasih banyak kepada Pemkab Blitar yang sudah membatu promosi kami, dan semoga akses jalan lebih ditingkatkan lagi, agar semakin tambah berkembang wisata di Kabupaten Blitar ini," pungkasnya.(sn)
COMMENTS