Kepala Sekolah Dasar Negeri 22 Muaro Sijunjung, Rosmalinda, Spd Mpd. Sijunjung, Kupasonline--- Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) d...
![]() |
Kepala Sekolah Dasar Negeri 22 Muaro Sijunjung, Rosmalinda, Spd Mpd. |
Sijunjung, Kupasonline---Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) dari 4 Kementerian tentang proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada masa pandemi Covid 19 pada tahun pelajaran dimulai pada bulan Juli 2021 - 2022.
Kepala Sekolah (KEPSEK) Dasar Negeri 22 Muaro Sijunjung Rosmalinda, menyebut hanya sedikit perubahan dimana sebagian sekolah telah melaksanakan PTM, namun masih ada sekolah - sekolah yang belum melaksanakan khususnya bagi daerah Zona Merah seperti Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, namun pada bulan Juli tahun pelajaran 2021 - 2022 semua sekolah akan melaksanakan PTM dengan ketentuan harus sesuai dengan Protokol Kesehatan (PROTKES) yang telah ditetapkan Kementerian Pendidikan, kata Rosmalinda, Kamis (1/4) diruangan kerjanya.
Dikatakan, penerapan Protkes kita harus melasanakan panduan dari Kemendikbud, sebagaimana PTM sebelumnya kita telah melaksanakan dengan panduan dan masukan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terpenting sekali kata dia, dalam panduan Protkes Kemendikbud adalah izin atau tidak dari pada masing - masing orang tua siswa kepada sekolah guna mengikuti PTM di sekolah.
Kita jelas Kepsek Rosmalinda, telah mengeluarkan surat tentang bagaimana cara PTM, dan surat izin dari orang tua siswa menjadi akhir dari keputusan tetap dari orang tua memberikan izin guna mengikuti PTM atau tidak, Alhamdulillah sepanjang kami melaksanakan tidak satupun dari orang tua siswa tidak mengizinkan anaknya guna melaksanakan proses PTM di sekolah, ujar Kepsek Rosmalinda.
Terkait dengan pandemi Covid - 19, Rosmalinda, menuturkan adalah merupakan musibah dengan ini kita belajar berdamai dengan Covid, namun kita tak menghentikan kegiatan apa yang harus kita lakukan, Covid mengajarkan bagaimana sambung dia, hidup bersih, membatasi diri pada saat berkumpul dengan tetap menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas, bagi saya sendiri ini adalah suatu pembelajaran yang tak mungkin kita dapatkan pada saat masa lalu, kedepan kita ambil positifnya dengan terus meningkatkan disiplin di SD Negeri 22 Muaro, tentang kebersihan yang biasanya mencuci tangan pakai sabun hanya slogan, namun sekarang sudah menjadi budaya bagi anak - anak untuk terus mencuci tangan pakai sabun, dan menggunakan masker, tandasnya.(shb)
COMMENTS