Bangka Belitung, Kupasonline - Sudah lama sekali keadaan dan kondisi yang dirasakan oleh masyarakat Bangka Belitung dan secara mengejutkan...
Bangka Belitung, Kupasonline - Sudah lama sekali keadaan dan kondisi yang dirasakan oleh masyarakat Bangka Belitung dan secara mengejutkan seluruh dunia dihebohkan oleh wabah virus Corona.
Hal tersebut disampaikan Rustamsyah pada saat acara sosialisasi Perda Nomor 10 Tahun 2020 Tentang Variasi Kecenderungan Baru Dalam Penanggulangan dan Pengendalian virus corona Disease 2019 19 dengan Anggota DPRD Wilayah Kepulauan Bangka Belitung, Matzan di Desa Dwi Makmur, Kabupaten Merawang, Jumat pagi (10/09/2021).
"Selama lebih dari dua tahun, kami telah menghadapi bencana publik, khususnya pandemi Covid 19, infeksi yang tidak terdeteksi dan terlihat, namun ada, ”katanya.
Sehubungan dengan peristiwa luar biasa ini, pemerintah pusat dan daerah memberikan beberapa prinsip yang mengharapkan semua orang untuk mengubah permintaan aktivitas publik sesuai dengan konvensi kesehatan.
“Faktanya adalah untuk mengontrol standar perilaku kita dan berbagai hal, seperti yang kita lihat saat ini ketika kita pergi ke pesta atau tempat umum, ada tempat untuk cuci tangan, pembersih tangan, penutup muka atau masker dan sebagainya melakukannya,” tutur Rustamsyah.
Disampaikan oleh anggota DPRD Babel dari fraksi PDI-P ini sebagai eksekusi dari perintah yang diberikan dan prinsip-prinsip DPRD, Bpk.matzan dan saya serta beberapa orang dari DPRD wilayah Kepulauan Bangka Belitung menuju ke sekitar Bangka Belitung untuk menyebarkan pedoman provinsi yang telah dibuat dan disahkan oleh DPRD Bangka Belitung.
Dengan persetujuan pedoman daerah ini, jika Anda suka, ini berlaku untuk wilayah Kepulauan Bangka Belitung.Jika suatu pedoman telah disahkan, masyarakat harus mengetahuinya, untuk itu hari ini kami sampaikan kepada Anda, pokoknya Anda pasti mengetahuinya.
Dalam acara serupa, Anggota Komisi I DPRD Wilayah Kepulauan Bangka Belitung, Matzan mengatakan dengan adanya pandemi ini kita dituntut untuk menyesuaikan atau mengubah cara hidup kita dengan hal yang baru seperti yang selama ini dikendalikan oleh otoritas publik atau melalui peraturan teritorial saat ini kami bersosialisasi.
Matzan mengedukasi bahwa dia sebenarnya tidak keberatan dengan kehadiran Covid 19, sampai ketika dia mulai merasakan siksaan, indera perasa dan penciumannya lenyap. Kami dulu percaya bahwa mahkota ini adalah sesuatu yang ngawur, karena kami belum pernah mengalami bagaimana cara dihadirkan ke Covid.
"Dulu saya benar-benar berpikir sedikit tentang Covid, itu tidak akan merusak, jadi setelah terungkap, saya kembali ke rumah dan dalam beberapa hari bagian tubuh saya tercemar. badan saya terasa lemas, makan dan minum terasa hambar, seolah-olah anugrah yang Tuhan berikan kepada saya di tinggalkan,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia dan Rustamsyah percaya bahwa daerah dapat mengikuti dan melakukan prokes yang telah ditetapkan oleh pemerintah.(*)
COMMENTS