Editiawarman Padang, Kupasonline--Fenomena pengurus pengurus masjid yang kerap memarahi anak-anak yang meribut di masjid harus segera disi...
Editiawarman |
Padang, Kupasonline--Fenomena pengurus pengurus masjid yang kerap memarahi anak-anak yang meribut di masjid harus segera disikapi. Para pengurus tersebut diharapkan merubah prilaku itu menjadi lebih ramah pada anak. Masjid di kota Padang harus dikembalikan lagi fungsinya srbagai tempat mendidik anak-anak, bukan malah mengusirnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
(DP3AP2KB) Kota Padang, Editiawarman menyebutkan, himbauan ini sejalan dengan program Pemko Padang yang bakal menjadikan masjid sebagai tempat yang nyaman bagi anak.
Apabila seluruh masjid di Padang sudah ramah bagi anak, Kota Padang akan paripurna sebagai kota layak anak.
“Kita telah melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan Tim Gugus Tugas Kota Layak Anak dalam rangka mewujudkan masjid ramah anak di Padang,”ungkap Kepala DP3AP2KB Kota Padang, Editiawarman.
Ada puluhan pengurus masjid yang telah diundang untuk ikut berpartisipasi dalam program tersebut. Tujuannya adalah untuk meningkatkan wawasan pengurus dan ketua remaja masjid dalam upaya mewujudkan masjid ramah anak di lingkungannya masing-masing.
Serta juga menumbuhkan dan meningkatkan inovasi dan kreativitas dari semua pengurus dan remaja masjid yang terkait sehingga upaya menyosialisasikan terbentuknya masjid ramah anak semakin banyak.
”Selama ini keberadaan anak-anak di masjid sering dianggap mengganggu orang-orang yang beribadah. Harusnya tidak seperti itu. Masjid harus memberikan kenyamanan bagi anak-anak," ujar Editiawarman.
Menurut Editiawarman, masjid selain sebagai tempat beribadah dan belajar agama namun juga bisa sebagai sarana berdiskusi tentang berbagai hal. Termasuk tempat belajar, seperti dengan dibangunnya pustaka dan sebagainya.
"Normatifnya, anak-anak bisa beribadah, belajar dan bermain di situ, orang dewasanya ramah-ramah. Sehingga anak-anak terlindungi. Jadi semua orang, pengurus, guru dan lainnya memberikan perlindungan bukan malah mengancam keselamatan anak,” ucap Editiawarman.
Salahsatu wujud penerapannya, ada beberapa masjid percontohan nantinya bisa menyediakan perpustakaan untuk anak, wifi gratis beserta pemandunya serta kegiatan positif lainnya. Sehingga anak-anak senang berada di masjid. (*/tin)
COMMENTS