Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Agam, Rosva Deswira. Agam, Kupasonline - Untuk mengantisipasi kematian massal ikan, Peta...
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Agam, Rosva Deswira. |
Agam, Kupasonline - Untuk mengantisipasi kematian massal ikan, Petani Karamba Jaring Apung (KJA) di Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, panen dini budidaya ikannya. Hal tersebut mengantisipasi agar para petani karamba tidak mengalami kerugian akibat bencana tahunan tersebut.
Demikian disampaikan Walinagari Duo Koto, Joni Safri, Selasa (14/12/2021).
"Pasca musibah musibah kematian massal ikan yang melanda beberapa hari terakhir para petani KJA di Tanjung Batuang dan Linggai lansung memanen ikan - ikan," sebutnya.
Selain memanen ikan ukuran besar, petani memindahkan ikan yang masih kecil ke kolam air darat sampai kondisi kembali pulih.
"Jelang akhir tahun selalu kita ingatkan untuk tidak memasukkan bibit. Untuk antisipasi, sudah ada kolam darat," sebutnya.
Dampak kematian ikan KJA di Danau Maninjau saat ini semakin meluas hingga 4 nagari yakni Nagari Koto Gadang, Koto Kaciak, Tanjung Sani dan Koto Malintang, dengan total kematian sekitar 362 ton.
"Kita sudah prediksi kondisi sering terjadi ketika curah hujan tinggi sering, biasanya saat musim hujan dari akhir tahun hingga maret," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Agam, Rosva Deswira menjelaskan, peristiwa kematian ikan secara massal itu merupakan kondisi setiap tahun yang dialami petani ikan keramba di Danau Maninjau.
Hal itu disebabkan naiknya sedimen dari dasar danau yang dipicu cuaca buruk berupa hujan deras disertai angin kencang yang sering terjadi beberapa hari terakhir.
"Zat-zat atau racun-racun naik kepermukaan. Sehingga menyebabkan ikan kehilangan keseimbangan hingga akhirnya mati," jelasnya
Terkait ini pihaknya sudah mengimbau para pembudidaya untuk tidak memasukan bibit ikan ke KJA terutama pada musim penghujan atau cuaca buruk hingga maret mendatang.
Untuk tidak memperburuk kondisi perairan danau, DPKP Agam juga menghimbau masyarakat untuk tidak membuang bangkai ikan ke danau.
"Jangan membuang bangkai ikan ke danau, karena membuat air danau semakin tercemar, bangkai ikan ini harus dipungut dan dikubur," pintanya. (Pandu)
COMMENTS