Wabup Blitar saat berbelanja di Bazar Ramadhan di Gasebo Alun-Alun Pemkab Blitar di Kanigoro Blitar, Kupasonline – Harapan agar bisa mencapa...
Wabup Blitar saat berbelanja di Bazar Ramadhan di Gasebo Alun-Alun Pemkab Blitar di Kanigoro
Blitar, Kupasonline – Harapan agar bisa mencapai omzet Rp 600 juta dalam Bazar Ramadhan yang digelar selama 22 hari di Alun – alun Kanigoro depan Kantor Bupati Blitar. Wakil Bupati Blitar mengerahkan ribuan ASN Pemkab Blitar, diajak berbelanja membeli produk unggulan UMKM.
Menurut Wakil Bupati (Wabup) Blitar, Rahmat Santoso hal tersebut salah satu langkah untuk mendukung pemulihan ekonomi daerah, setelah terdampak pandemi Covid-19 selama 2 tahun.
“Dalam rangka menggeliatkan UMKM, maka Pemkab Blitar mengajak sekaligus menghimbau agar ASN dalam Bazar Ramadhan ini berbelanja produk unggulan UMKM di daerahnya sendiri,” ucap Wabup Rahmat, Selasa (12/4/2022).
Sosok yang akrab disapa Makdhe Rahmat ini juga menerangkan, kalau Bazar Ramadhan ini digelar selama 22 hari, sejak 5-26 April 2022 mendatang. Dan setiap harinya bergantian per kecamatan menjual produk unggulan UMKM dari 22 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Blitar.
“Sekaligus menindak lanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo, ketika acara afirmasi bangga buatan Indonesia dengan mencintai produk dalam negeri. Diawali dari beli produk unggulan UMKM, yang ada di daerah kita,” jelasnya.
Orang nomor dua di Kabupaten Blitar ini juga mengatakan, agar upaya pemulihan ekonomi dengan menggeliatkan UMKM ini memberikan dampak yang signifikan, Pemkab Blitar mengerahkan 1.682 ASN dari seluruh OPD jajaran Pemkab Blitar untuk membeli dan berbelanja produk unggulan UMKM.
“Dikerahkan dalam arti dihimbau, untuk membeli produk UMKM. Bukan dipaksa, karena ASN harus bisa menjadi contoh untuk bangga dan mencintai produk dalam negeri apalagi produk daerahnya sendiri,” tandas Wabup Rahmat.
Dalam Bazar Ramadhan ini memang dijual segala macam produk unggulan dari tiap desa di masing-masing kecamatan, mulai dari kerajinan, makana-minuman, kue hingga hasil produk pertanian, peternakan dan lainnya.
Jika ada pihak yang mempertanyakan, kenapa kalau himbauan nilai belanja untuk ASN ditentukan. Wabup Rahmat menegaskan kalau itu bukan paksaan dan harus belanja senilai itu, tapi perkiraan yang dibuat untuk bisa memberikan gambaran omzet dalam Bazar Ramadhan ini.
“Semacam reng-rengan, kalau staf Rp 200.000 meningkat Kasi, Kabid hingga kepala OPD Rp 1 juta. Sehingga bisa diketahui perkiraan omzetnya sekitar Rp 600 juta, kalau bisa belanjanya lebih dari yang dihimbau,” tegasnya.
Lagi pula menurut Vice President Kongres Advokat Indonesia (KAI) ini, ASN merupakan salah satu profesi yang tidak terdampak pandemi Covid-19. Karena setiap bulan mendapatkan gaji dan tunjangan kinerja atau TPP imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kabupaten Blitar, Eka Purwanta ketika dikonfirmasi, mengenai himbauan ASN Pemkab Blitar ini membenarkan, karena ASN ini setiap bulannya mendapat gaji dan TPP.
“Jadi bukan paksaan, sifatnya himbauan agar mendukung upaya pemulihan ekonomi daerah pasca pandemi Covid-19,” ungkap Eka.
Jika kalau dikaitkan dengan ASN yang punya hutang, sehingga gajinya dipotong dan tinggal sedikit. Itu kan masalah pribadi, lagi pula himbauan belanja semacam ini tidak setiap bulan. Serta harus dipahami juga, Bazar Ramadhan ini untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan jelang Lebaran, dan bagi UMKM di Kabupaten Blitar produknya makin dikenal dan laku terjual.
“Sekaligus menjadi contoh masyarakat, untuk bangga dan mencintai produk dalam negeri,” paparnya.
Tentang target omzet Rp 612 juta yang ditetapkan Pemkab Blitar dalam Bazar Ramadhan ini, Eka mengelak kalau dikatakan target omzet.
“Itu hanya semacam perkiraan atau estimasi saja, sebagai bahan evaluasi dari event yang pertama kali digelar. Untuk perbaikan kedepan, namun melihat laporan yang masuk diperkirakan bisa mencapai omzetnya. Karena pada Sabtu-Minggu cukup ramai dan yang berbelanja juga tidak hanya ASN saja, akan tetapi banyak masyarakat umum,” pungkasnya.(*)
Pewarta (San)
COMMENTS