80 Ribu Jemaah Umrah asal Jatim Terancam Batal Berangkat

Calon jemaah umrah Jawa Timur memadati terminal 1 Bandara Internasional Juanda, Surabaya. Mereka tak bisa berangkat lantaran kebijakan penangguhan visa umrah oleh Arab Saudi, Kamis (27/2). 
Surabaya, Kupasonline — Sebanyak 84.855 calon jemaah umrah asal Jawa Timur, terancam batal bertolak ke tanah suci akibat kebijakan penangguhan visa umrah oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jatim, Ahmad Zayadi, berdasarkan data Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Haji dan Umrah (Siskopatuh) Kemenag RI per 24 Februari 2020.
“Posisi Jawa Timur tanggal 24 Februari, itu tercatat ada sekitar 84.855 calon jemaah umrah yang terdaftar. Yang sudah lunas BPIU (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Umrah) itu sekitar 81.994,” kata Zayadi, saat ditemui di kantornya, Kamis (27/2). Dilansir dari cnn indonesia. 
Zayadi menuturkan jemaah sudah dalam proses pemberangkatan oleh masing-masing biro perjalanan haji dan umrah. Ia pun mengaku terus berkoordinasi dengan penyelenggara umrah sambil menunggu arahan pemerintah pusat.
“Kita masih menunggu rapat koordinasi Menko PMK, Menteri Agama, Menteri Luar Negeri, Menteri Perhubungan, AP1 dan Kemenkumham untuk merumuskan kebijakan pasca penangguhan ini,” katanya.
Ia pun mengimbau calon jemaah umrah agar tak risau dengan kebijakan penangguhan visa umrah. Menurutnya langkah penangguhan visa adalah upaya pencegahan penularan virus corona. Dalam ilmu agama, setiap manusia diminta menjaga kesehatan badannya.
“Umrah ini kan hukumnya sunah, jangan sampai tidak mempertimbangkan kalau dalam konsep fikih kita diminta menjaga badan kita. Saya kira mencegah pada akhirnya harus ditempatkan dalam posisi yang lebih baik dari pada mengobati,” kata dia.
Tak hanya itu, Zayadi juga meminta jemaah untuk memahami dan menghormati kebijakan yang dibuat pemerintah Arab Saudi ini. Ia berjanji pemerintah Indonesia akan segera mencari solusi.
“Hormati otoritasnya pemerintah Saudi. Tentu kejadian ini kita akan koordinasi,” katanya.
Penangguhan visa umrah juga membuat ratusan calon jemaah umrah asal Jawa Timur tertahan di Terminal 1 Bandara Internasional Juanda, Surabaya. 
Semestinya, mereka akan diberangkatkan dari Juanda ke Jeddah dengan Saudi Airlines SV3813 sekira pukul 16.35 WIB. Namun hal itu pupus karena maskapai membatalkan penerbangan.
Humas PT Angkasa Pura 1 Juanda Yuristo Ardi Hanggoro mengatakan bahwa hari ini ada dua kali penerbangan rute Surabaya-Jeddah. Keberangkatan pertama telah dilakukan pukul 11.50 WIB tadi, sementara keberangkatan kedua pukul 16.15 WIB dibatalkan.
“Data untuk SV 3591 rute Surabaya-Jeddah, dengan penumpang 438 jemaah sudah berangkat pukul 11.50 WIB tadi. Untuk SV 3813 dijadwalkan Pukul 16.15 WIB status dibatalkan,” katanya.
Jemaah Umrah Ambon
Dari Ambon, biro perjalanan Ar Rahman di berkantor kawasan Waihaong, Nusaniwe, terpaksa membatalkan sekitar 18 calon jemaah umrah yang sedianya akan berangkat pada Selasa (10/3) mendatang.
“Tadi sekitar jam 12 siang waktu Arab Saudi ditutup sementara jemaah umrah. Bahkan di Indonesia yang sudah punya visa dibatalkan untuk ke Tanah Suci, akibat virus corona di Saudi,” kata pemilik biro perjalanan Ar Rahman ustaz Rifqi Idrus Alhamid di kantornya. 
Rifki berujar pihaknya sudah mendapat pencetakan tiket keberangkatan belasan jemaah umrah untuk tanggal 10 Maret. Atas penangguhan ini, kata Rifku, pihaknya memberikan sosialisasi ke calon jemaah umrah.
Dia mengatakan jemaah yang tetap ingin melaksanakan umrah akan diberangkatkan setelah penangguhan visa dicabut pemerintah Arab Saudi. Sebaliknya, jemaah yang memilih membatalkan umrah akan dikembalikan uangnya. 
Kerajaan Arab Saudi, pada Kamis (27/2) dini hari, merilis kebijakan penangguhan visa umrah bagi WNI dan beberapa negara lain. Kebijakan ini bagian dari langkah mencegah wabah virus corona.
Kementerian Luar Negeri Saudi akan melarang sementara warga negara asing yang ingin masuk ke negara dalam rangka ibadah umrah dan mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah. (*/wan)

Pos terkait