KUPASONLINE.COM – Meski keuangan negara tengah menghadapi keterbatasan, komitmen untuk membantu masyarakat tetap menjadi prioritas. Hal ini ditunjukkan melalui penyaluran bantuan pangan bagi kelompok rawan gizi di Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan, Rabu (24/9/2025).
Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, H. Nurfirman Wansyah, menyampaikan bahwa melalui pokok-pokok pikiran (Pokir) DPRD, pihaknya terus mendorong pemerintah agar hadir mendukung masyarakat yang terdampak kerawanan pangan.
“Walau kondisi ekonomi cukup sulit, kewajiban kita untuk meringankan beban masyarakat harus tetap berjalan. Terutama bagi balita, ibu hamil, dan ibu menyusui yang masuk kategori rawan pangan,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumbar tersebut saat penyerahan bantuan di UPT Puskesmas Pauh Duo.
Sebanyak 45 penerima tercatat memperoleh paket bantuan yang terdiri dari beras, telur, kacang padi, dan minyak makan. Dari jumlah itu, 32 orang merupakan balita, sementara 13 lainnya terdiri dari ibu hamil dan ibu menyusui.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Murni Kurniaty, S.P., MP, serta perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Solsel, dan Plt. Kepala Puskesmas Pauh Duo, Hj. Salhuda Noverma, S.Sit.
Dalam kesempatan itu, Nurfirman mengingatkan agar bantuan tidak hanya dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan harian, tetapi juga menjadi penguat dalam menjaga kesehatan keluarga.“Kesehatan adalah tanggung jawab bersama, dan sekaligus modal utama membangun bangsa yang kuat,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Murni Kurniaty. Ia menekankan bahwa bantuan ini diharapkan bisa menjadi salah satu langkah konkret dalam mengantisipasi kesulitan ekonomi serta menjaga ketahanan pangan masyarakat.
Sementara itu, Plt. Kepala Puskesmas Pauh Duo, Hj. Salhuda Noverma, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah provinsi maupun DPRD. “Bantuan ini akan sangat berarti dalam memperkuat program kesehatan masyarakat, terutama bagi balita dan ibu hamil yang rentan terhadap gizi buruk,” ujarnya.
Editor : Wanda Nurma Saputri