KUPASONLINE.COM-Petugas Karantina dari Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) di Satuan Pelayanan Bandara Raja Haji Fisabilillah, melakukan sertifikasi dan pengawasan pengiriman ayam hidup ke Singapura melalui Pelabuhan Seri Payung Batu Enam. Peningkatan permintaan ayam, baik dari jumlah maupun pemesan, merupakan sinyal laris manisnya ayam Bintan di Negeri Singa.
Tanjungpinang (06/10), Karantina Kepri telah melakukan sertifikasi terhadap 28.512 ekor ayam hidup jenis ayam potong atau broiler, yang dimuat dalam enam kontainer terbuka untuk memastikan ayam tetap hidup dan sehat sampai tujuan. Sertifikat Kesehatan diterbitkan oleh petugas setelah dipastikan ayam dalam kondisi sehat dan memenuhi persyaratan ekspor.
"Untuk bisa tembus pasar ekspor seluruh elemen terkait telah melakukan koordinasi secara intensif, Karantina siap memfasilitasi ekspor dengan sertifikasi, baik untuk yang sudah berjalan maupun calon eksportir," ujar Hasim, Kepala Karantina Kepri.
Karantina memastikan kesehatan setiap komoditas yang diekspor dengan melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Seperti ayam yang diekspor ini, Karantina telah memastikan bahwa ayam bebas dari penyakit flu burung atau Avian Influenza melalui pemeriksaan laboratorium.
Karantina Kepri mencatat, pada tahun 2023 ekspor terjadi sebanyak tiga kali, kemudian di 2024 ekspor ada dua kali dan pada 2025 ini sampai dengan Oktober sudah dua kali. Berbeda dengan periode sebelumnya, ekspor ke dua ini dilakukan untuk dua pembeli yang berbeda.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad yang didampingi Kepala DP2KH Kepri melepas ekspor ayam yang ke tujuh kali tersebut. Ansar menyambut baik ekspor PT JC melalui anak perusahaannya PT IA yang melakukan investasi besar di Kepri, yaitu di Pulau Bintan di bidang peternakan."Sebelum ini, kebutuhan ayam dan telur di Kepri masih mengandalkan dari daerah luar, namun masuknya PT IA di Bintan merupakan angin segar bagi Kepri. Apalagi bisa sampai ekspor, namun memang kita minta untuk prioritas utama pasar lokal dan mereka komitmen,” ungkap Ansar.
Tak bisa dipungkiri, keberhasilan ekspor ayam ke Singapura merupakan kerja keras seluruh pihak, sehingga Kepri mampu memenuhi standar kebutuhan ayam di Singapura. Pemerintah Daerah, Instansi vertikal, investor dan masyarakat yang saling mendukung merupakan hal penting dalam keberhasilan ekspor dan penyediaan pangan yang cukup, sehat dan aman.
Pemerintah sangat mendukung kegiatan industrialisasi peternakan dan kegiatan ekspornya, melalui berbagai kebijakan dan peraturan untuk keberlanjutan dan penyediaan pangan jangka panjang. Badan Karantina Indonesia turut berperan aktif dalam proses hilirisasi ekspor komoditas hewan, ikan maupun tumbuhan, sebagai komitmen mensukseskan program Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.
Mengutip pernyataan Anwar Tandiono (Acai), selaku Vice Presiden and Feed Operation Sumatera PT JC, Ekspor ayam hidup dengan tingkat kematian dibawah 1 persen ke Singapura merupakan pencapaian luar biasa. Namun demikian, perusahaan tetap membatasi pasokan ayam hidup ke Singapura.
Editor : Wanda Nurma Saputri