Kementan: ‘Lockdown’ Terbatas Hambat Distribusi Pangan ke DKI

Jakarta, Kupasonline — Kementerian Pertanian (Kementan) mengakui pemberlakuan karantina wilayah secara terbatas oleh pemerintah daerah akan menghambat kelancaran distribusi pangan ke DKI Jakarta. Sebelumnya, karantina wilayah terbatas dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi mengungkapkan sejumlah jasa distributor pangan enggan beroperasi karena penutupan akses tersebut.
“Kita tidak bisa memungkiri jasa distributor enggan melakukan kegiatannya, khususnya beberapa hari terakhir ini kita ada ‘lockdown’ terbatas pasti memengaruhi mereka,” kata Agung dalam wawancara yang disiarkan di salah satu TV nasional seperti dikutip dari Antara, Rabu (1/4).
Agung mengingat DKI Jakarta termasuk ke dalam wilayah zona merah penyebaran Covid-19. Padahal, Jakarta tidak memproduksi bahan pangan.
Karenanya, pemerintah perlu melakukan intervensi mengingat DKI Jakarta sangat bergantung pada distribusi pangan dari daerah penyangga, seperti Karawang, Lembang dan Bogor.
Salah satu upaya yang dilakukan Kementan untuk memastikan kebutuhan pangan bisa terpenuhi dengan lancar adalah berkoordinasi dengan PD Pasar Jaya di DKI Jakarta, Gapoktan dan pelaku usaha lainnya, melalui penyediaan pangan di Toko Tani Indonesia.
“Kami upayakan secara bersama-sama, termasuk lewat Toko Tani Indonesia, pasar tani, kami punya. Kami coba meskipun armada tidak besar, tetapi kita mencoba mengambil produksi dari petani, kami bawa ke sini (Jakarta),” kata Agung.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan Kementan, Risfaheri menjelaskan adanya Toko Tani Indonesia (TTI) menjadi alternatif masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan pokok yang berkualitas dengan harga terjangkau sesuai acuan pemerintah.
Setiap harinya, TTI Center yang berada di kawasan Pasar Minggu misalnya, menerima pasokan daging di atas 2 ton untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Kemudian, telur yang mencapai 500-700 kg dan beras mencapai 5 ton yang selalu distok ulang setiap 2-3 hari dari petani Jawa Barat.
Berdasarkan data BKP, hingga sekarang sudah ada 2 Toko Tani Indonesia Center yang terletak di Jakarta dan Bogor, serta 232 Toko Tani Indonesia (TTI) tersebar di DKI Jakarta, 143 TTI di Bogor, 5 TTI di Bekasi, dan 24 TTI di Tangerang dan Tangerang Selatan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap kebutuhan pangan warga dapat dipenuhi melalui pedagang pasar atau membeli secara online.
“Jadi, misalnya yang terbiasa ke Pasar Rumput, silakan datang ke website atau instagram PD Pasar Jaya, di situ nanti ada pilihan. Misal, pilih Pasar Rumput, setelah itu ada daftar pedagang Pasar Rumput dan nomor telfon,” ujar Anies, Selasa (31/3).
Para pedagang tersebut pun diklaim telah bekerja sama dengan jasa ojek online dan PD Pasar Jaya.
“Ini sudah dilakukan untuk lebih dari 50 pasar di Jakarta. Jadi, kebutuhan pokok warga Jakarta dipenuhi tanpa harus berpergian,” papar Anies. (*/wan)

Pos terkait