Musim Hujan, Bulog Khawatir Padi Gagal Panen

Dirut Bulog Budi Waseso bilang meskipun hasil panen padi berlimpah, ia mengingatkan cuaca kurang kondusif. 
Jakarta, Kupasonline — Perum Bulog menyiratkan kekhawatirannya terhadap potensi gagal panen, karena musim penghujan. Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan meskipun hasil panen padi sedang berlimpah, namun saat ini cuaca kurang kondusif.
“Dengan cuaca yang seperti ini, ada kemungkinan gagal panen di beberapa wilayah,” ujarnya di Gudang Bulog, Jakarta Utara, Kamis (27/2).
Buwas tidak mengungkap daerah mana saja yang berpotensi gagal panen. Namun, ia mengaku telah mengantisipasi kejadian tersebut dan membahas penanggulangan dengan Kementerian Pertanian.
“Itu kan kami kerja sama dengan Menteri Pertanian. Ini pun sudah kami antisipasi,” kata Buwas.
Buwas memastikan jumlah padi hasil panen petani yang tidak terserap pasar bakal diserap oleh Bulog dan dijadikan sebagai stok beras negara. Saat ini, stok beras mencapai 1,7 juta ton.
“Pada prinsipnya, Bulog akan mengambil jumlah berapa pun yang akan diproduksi petani tetapi tidak terserap pasar. Jadi, nggak ada masalah,” tutur dia.
Sebelumnya, Bulog mengusulkan kenaikan Harga Pembelian Beras (HPB) dari Rp9.583 per Kilogram (Kg) menjadi Rp10.742 per Kg pada 2020. Usulan kenaikan harga dilakukan, mengingat harga lama jauh di bawah harga pasaran.
HPB adalah harga pembelian beras oleh pemerintah kepada Perum Bulog di atas alat angkut di depan pintu gudang Perum Bulog.
Lagipula, Buwas bilang ketetapan harga itu belum pernah dikaji ulang selama 3 tahun. Usulan itu disampaikan Buwas dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR. (*/wan)

Pos terkait