Sepi Jualan Daging Babi di Pasar Tanah Kongsi

Pedagang Daging Babi Pasar Tanah Kongsi
Pedagang Daging Babi Pasar Tanah Kongsi

KUPASONLINE.COM – Penjualan daging babi tidak dilarang di Padang, akan tetapi harus disampaikan kepada konsumen bahwa yang dijual adalah daging babi. Penjual membuat merek khusus jual daging babi sehingga konsumen mengetahuinya, seperti di Pasar Tanah Kongsi Padang.

Harganya cukup murah, di pengumpul sekitar Rp 70 ribu – Rp. 75 ribu per kilogram untuk daging babi hutan, jelas Feri, satu-satunya penjual daging babi hutan, Minggu (28/5/2023).

Walaupun sederet berjualan dengan 2 pedagang daging babi lain namun tempat Feri tersendiri.

Dua pedagang babi lain, Micheal dan Meri berjualan daging babi ternak yang diperoleh dari peternakan babi di daerah lain.

Harganya beda, jelas Meri, Rp 140 ribu per kilogram. Mengapa harganya sampai dua kali lipat dari harga daging babi hutan?

Karena babi ternak kesehatannya terjaga dengan baik karena diatur dengan manajemen  terpadu. Selain itu pakan ternak untuk babi ternak cukup mahal sehingga harga jualnya pun cukup tinggi dibanding harga babi hutan, jelas Michael.

Selain itu, peternak babi selalu koordinasi dengan Dinas Peternakan setempat, sosialisasi perkembangan peternak babi selalu diberikan dan jika ada wanah virus, diminta masyarakat untuk waspada, tutur Meri.

Di Padang tak ada larangan jusl babi, boleh jual babi, tapi dibuat tulisan, termasuk kalau ada yang mau menjual sate daging babi, silahkan, tapi buat mereknya sehingga orang tahu. Dan masyarakat Padang pun tahu batasannya, mana dijual untuk umum mana dijual untuk komunitas khusus.

Berdasarkan penelusuran, dalam sepekan, dari sekitar 3 ton daging babi, yang berasal dari Kabupaten Dharmasraya, sebanyak 300 kilogram dipasarkan di Padang dan 4,5 ton diangkut ke Sumatera Utara

Daging babi yang dipasarkan ke Padang, didistribusikan ke Teluk Bayur untuk konsumsi awak kapal yang bersandar. Sisanya, untuk konsumsi warga non-Muslim, yang kalau Natal dan tahun baru bisa mencapai satu ton per hari.

Daging babi yang dipasarkan daging babi hasil perburuan warga di Dharmasraya, yang cukup banyak kawasan perkebunan. Namun sekarang terkadang sepi pembeli, jelas Feri.

Apakah karena faktor ekonomi konsumennya yang rendah atau selera konsumennta yang sudah beralih. Feri tidak tahu pasti penyebabnya, yang penting tetap jualan.

Pos terkait