Heboh Fenomena Arab Saudi Makin Menghijau, Pertanda Kiamat Semakin Dekat? Begini Kata Ahli

×

Heboh Fenomena Arab Saudi Makin Menghijau, Pertanda Kiamat Semakin Dekat? Begini Kata Ahli

Bagikan berita
fenomena arab saudi semakin menghijau
fenomena arab saudi semakin menghijau

KUPASONLINE.COM---Warganet di dunia maya dihebohkan dengan fenomena alam yang terjadi di Arab Saudi. Di mana Makkah, yang didominasi gurun dan amat gersang mendadak menjadi hijau. Beberapa ahli menyebut, hal itu terjadi karena curah hujan tinggi.Selasa (10/1/2023) sejumlah foto dan video beredar di Twitter menunjukkan sejumlah lanskap wilayah Makkah yang hijau. Pemandangan itu tidak biasa karena kawasan itu didominasi gurun pasir.

"Pegunungan berubah menjadi hijau setelah hujan baru-baru ini di Makkah-Jeddah," kicau akun@theholymosques sambil melampirkan 4 foto lanskap hijau wilayah Makkah.Dikaitkan dengan Kiamat

Sejumlah warganet mengaitkan fenomena alam itu dengan kiamat sudah dekat. Seperti cuitan @orevasamib yang sudah dilihat oleh 7 juta orang dan dibanjiri komentar. Dia mengunggah meme Homer Simpson dari serial televisi The Simpsons yang sedang membawa papan bertuliskan "The end is near (akhir sudah dekat)."Sama halnya, akun @fiqah_yasin menyebut fenomena ini sebagai pertanda baik untuk alam, tetapi pertanda buruk untuk umat muslim.

"Makkah menjadi hijau indahnya MasyaAllah saya tidak bohong, tapi juga bukan pertanda baik. Bagus untuk alam, tidak begitu bagus untuk Muslim yang beriman. Lakukanlah ibadah yang terbaik. Semoga Allah melindungi kita," ujarnya.Akun lainnya @jonedion56 bahkan menyinggung soal kiamat.

"Lembah pegunungan sekitar Mekkah tampak subur dan menghijau. "Tidak akan tiba hari Kiamat hingga tanah Arab kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai." (HR Muslim)," kata @jonedion56.Ahli: Curah Hujan Tinggi

Menurut Arabia Weather, Minggu (7/1), citra satelit Terra yang dikeluarkan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menangkap view hijau di beberapa wilayah di Arab Saudi. Vegetasi hijau tersebut muncul di daerah gurun yang kering, seperti kota Makkah, Jeddah dan Madinah.Dikutip dari The Islamic Information, tercatat aktivitas curah hujan tinggi di Arab Saudi sejak Desember 2022. Curah hujan itu terjadi dengan kecepatan yang sama dan hampir terus-menerus dalam durasi panjang. Akibatnya, beberapa daerah, terutama di wilayah barat Arab Saudi, tertutup tanaman hijau.

Senada blog lokal Saudi, Haramain Sharifain, juga menyebut pegunungan Makkah itu diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi akibat adanya upper depression atau depresi lapisan atas pada sudut yang tidak biasa di daratan Mesir dan menuju ke bagian utara. Depresi merupakan sistem tekanan rendah yang terjadi ketika cuaca didominasi kondisi tidak stabil. Hal itu disampaikan Arabia Weather.Diungkapkan, suhu di padang pasir juga bisa berubah drastis dari siang ke malam karena udaranya yang sangat kering, sehingga panas cepat keluar di malam hari. Suhu siang hari rata-rata 38 derajat celcius, sementara di beberapa gurun bisa turun hingga -4 derajat celcius di malam hari.

Suhu ini juga sangat bervariasi tergantung lokasi gurun. Karena kondisi ekstrem gurun, tumbuhan pun beradaptasi untuk mengimbangi kekurangan air. Beberapa tanaman seperti kaktus, menyimpan air di batangnya dan menggunakannya dengan sangat lambat.Tumbuhan lainnya seperti semak, dapat menghemat air dengan menumbuhkan sedikit daun dengan memiliki sistem akar yang besar untuk mengumpulkan air. Beberapa spesies tumbuhan gurun memiliki siklus hidup pendek beberapa minggu, yang berlangsung selama periode hujan.

Mengutip dari National Geographic, banyak tumbuhan gurun yang bersifat semusim. Benihnya kemungkinan tidak aktif selama bertahun-tahun selama musim kering panjang.Ketika hujan akhirnya datang, benih-benih itu bertunas dengan cepat. Tumbuhan tumbuh, mekar, menghasilkan benih baru, dan mati, seringkali dalam waktu singkat. Hujan deras dapat mengubah gurun menjadi negeri ajaib berbunga hampir dalam semalam, ungkap laman tersebut.

Penghijauan mega proyek riyadh berhasil?Namun ternyata, fenomena menghijaunya Kawasan gurun gersang ini selain karena curah hujan yang tinggi sejak Desember 2022 lalu, juga berkaitan dengan Mega Proyek pemerintah Arab Saudi.

Editor : Sri Agustini
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini