Analisis Tingkat Kelahiran Rendah: Ancaman atau Peluang bagi Ekonomi di Indonesia

Foto Zia Aditya Virgus
×

Analisis Tingkat Kelahiran Rendah: Ancaman atau Peluang bagi Ekonomi di Indonesia

Bagikan opini
Ilustrasi Analisis Tingkat Kelahiran Rendah: Ancaman atau Peluang bagi Ekonomi di Indonesia

Indonesia, seperti banyak negara berkembang lainnya, sedang mengalami perubahan demografis signifikan. Salah satu aspek penting dari perubahan ini adalah penurunan tingkat kelahiran. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan penting: apakah tingkat kelahiran rendah merupakan ancaman atau peluang bagi perekonomian Indonesia?. Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara menghadapi tantangan yang cukup signifikan dalam hal tingkat kelahiran. Selama beberapa dekade terakhir, tingkat kelahiran di Indonesia telah menurun secara bertahap, hal ini menciptakan kekhawatiran bagi di kalangan para ahli dan pembuat kebijakan.

Kelahiran merupakan kemampuan berproduksi sebenarnya dari penduduk. Angka kelahiran total (total fertility rate) adalah rata-rata anak yang dilahirkan seorang wanita selama masa suburnya (15-49 tahun). Hasil survei Badan Pusat Statistik tahun 2020, angka kelahiran total (total fertility rate) sebesar 2,10. Ini berarti rata-rata perempuan di Indonesia akan melahirkan dua anak pada masa reproduksinya. Dalam kurun satu dekade terakhir, terjadi penurunan angka kelahiran total (total fertility rate) sebesar 0,39. Penurunan ini berkaitan dengan adanya program keluarga berencana yang telah resmi diluncurkan oleh BKKBN sejak tahun 1970. Selain itu penurunan angka kelahiran total (total fertility rate) di Indonesia telah berhasil mencegah terjadinya baby boom pada saat pandemi covid-19.

Hal yang lain yang mengkhawatirkan adalah adanya fenomena kekhawatiran bahwa Indonesia menghadapi resesi seks, karena angka kelahiran total mengalami penurunan dalam satu dekade. Namun semua ini belum terbukti karena Indonesia masih mengalami kelebihan kelahiran bayi. Wilayah Indonesia yang angka kelahiran total masih tinggi ada beberapa wilayah, diantaranya Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, dan Maluku.

Beberapa Analisis akibat rendahnya tingkat kelahiran di Indonesia :

Tingkat Kelahiran Rendah dan Struktur Usia Penduduk

Penurunan tingkat kelahiran akan mengubah struktur usia penduduk. Populasi usia muda akan berkurang, sementara proporsi penduduk usia lanjut akan meningkat. Perubahan ini memiliki implikasi besar bagi perekonomian, terutama dalam hal angkatan kerja dan beban ketergantungan. Dengan berkurangnya jumlah penduduk usia produktif, potensi pertumbuhan ekonomi dapat terhambat. Selain itu, beban ketergantungan yang meningkat dapat menambah tekanan pada sistem jaminan sosial dan pelayanan kesehatan.

hal ini dapat memberikan beberapa efek seperti :

1.Penurunan Proporsi Penduduk Usia Muda

2.Perubahan Rasio Ketergantungan

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini