KUPASONLINE.COM Kim Min Jae tengah mencuri atensi berkah kedudukannya di drama Korea terkini berujudul Dali and Cocky Prince.Dalam drama ini Kim Min Jae berfungsi selaku ketua. Senantiasa bisa kedudukan handal, semacam apa betul potret Kim Min Jae di luar drama?
Sehabis berhasil mengantarkan kedudukan selaku seseorang juru rawat bagus serta pianis handal yang mempesona, saat ini Kim Min Jae hendak balik dengan kedudukan barunya yang serupa sekaliberlainan dengan sebelum- sebelumnya.
Kali ini, Kim Min Jae hendak berfungsi selaku seseorang ketua industri F&B yang dirintis dari restoran kecil.Senantiasa tampak berlainan di tiap drama yang dibintanginya, Kim Min Jae senantiasa sukses membuat para fansnya kagum serta terus menjadi mengaguminya.
Tidak sedikit pula pemirsa yang penasaran gimana potret Kim Min Jae di luar drama.Untuk yang menjajaki drama ini, tentu mengerti amat sangat dengan watak Moo Hak yang seringnya buat gregetan sekalian lucu.
Walaupun banyak raya, tetapi tidak tidak sering pula ia justru malu- maluin.Walaupun cirinya semacam itu, tetapi ngaku aja deh pesona Hantu Moo Hak tidak dapat dibantah.
Visualnya juga kian sempurna melalui padu sepadan outfit yang lumayan eksentrik serta jadi kepribadian khas dari kedudukan yang beliau bawakan.Kerap tampak dengan bermacam mix and match blazer, ayo melihat dahulu style blazer keren versi Kim Min Jae yang dapat jadi gagasan gayamu dari Senin hingga Pekan.1. Monochrome LookSemenjak adegan awal, style Hantu Moo Hak memanglah telah mencuri atensi.
Outfit berwarna monokrom dipakai oleh bintang film yang satu ini buat memberitahukan Moo Hak selaku penerus bidang usaha franchise Dondon F&B yang berhasil dengan cara garis besar.Bukan blazer lazim, soalnya Kim Min Jae memakai blazer dengan corak yang mendekati batik.
Gayanya kian eksentrik nih dikala mencampurkan outfit itu dengan sandal karet.Gimana opini awal kalian dikala memandang Hantu Moo Hak dalam drama ini?
2. White Plaid BlazerBanyak investigasi monochrome look versi Hantu Moo Hak yang buat style blazernya tidak sempat nampak menjenuhkan.
Editor : Sri Agustini
