Pacu Kuda di Payakumbuh, Kuras APBD Ratusan Juta

Saat pacu kuda berlangsung di Payakumbuh, Minggu 14 April 2024
Saat pacu kuda berlangsung di Payakumbuh, Minggu 14 April 2024

KUPASONLINE.COM-Menurut Rida Ananda, Ketua Umum Pordasi Payakumbuh, Pacu Kuda Payakumbuh adalah kalender tahunan Pordasi Sumbar.

“Pacu kuda kali ini terdiri dari 14 Race dengan memperebutkan total hadiah Rp171 juta, pelaksanaan kegiatan ini membutuhkan anggaran lebih kurang sebesar Rp366 juta dengan sumber pembiayaan kegiatan berasal dari APBD kota Payakumbuh, donatur dan sponsort serta pendapatan lainnya,”ujar Rida Ananda dilapangan pacu kuda setempat, Minggu 14 April 2024

Hadir dan mendukung kegiatan pacu kuda Rektor UNP Ganefri, bupati Nias Barat Khenoki Waruwu, ketua LKAAM kota Payakumbuh YB Dt. Parmato Alam, ketua Pordasi Sumbar Deri Asta, Mantan Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, sejumlah kepada daerah di Sumbar, perwakilan Semen Padang, Bank Nagari, unsur Forkopimda kota Payakumbuh dan tokoh masyarakat lainnya.

Bacaan Lainnya

“Terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan kita ini mulai dari panitia, pemerintah daerah, serta sponsor. Semoga kedepannya kami masih diberikan kepercayaan oleh para Donatur dan Sponsor sehingga pelaksanaan kegiatan pacu kuda ini dapat terus dilaksanakan,”ujar Rida.

Didampingi ketua pelaksana Dasril. Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Penjabat (Pj) Walikota Payakumbuh Jasman Dt. Bandaro Bendang membuka secara resmi Pacuan Kuda Payakumbuh Lebaran CUP tahun 2024

Walikota Payakumbuh Jasman mengatakan pacu kuda merupakan event daerah yang sangat ditunggu kehadirannya sebagai hiburan yang sangat digemari banyak kalangan.

“Karena ini event yang sangat ditunggu dan bertepatan dengan pulangnya perantau kita, kegiatan ini tidak ada pembayaran tiket atau gratis bagi semua yang datang tentu ini dukungan dari seluruh sponsor,” ujarnya.

“Alhamdulillah kota Payakumbuh ditunjuk dan dipercaya untuk melaksanakan event yang pertama pada tahun ini,”jelasnya.

Disampaikannya selain menjadi tontonan hiburan, pelaksanaan suatu event seperti pacu kuda memberikan multiplier effect terhadap daerah.

Pacu kuda bukan hanya berdampak positif terhadap para peternak kuda, namun juga berdampak terhadap para pelaku usaha dan juga pariwisata dan menjadi sebuah daya tarik pengunjung untuk datang ke Payakumbuh.

“Sehingga dengan meningkatnya kunjungan akan menggerakkan sektor-sektor usaha dan akan meningkatkan perekonomian masyarakat,”ujarnya.

Dia berharap event ini dapat melahirkan kuda-kuda yang berkualitas yang dapat berprestasi baik ditingkat regional maupun nasional. Selanjutnya kegiatan pacu kuda juga dapat memberikan kesan kepada para perantau serta penikmat pacu kuda.

“Saya berharap agar kegiatan Pacu Kuda Payakumbuh Lebaran Cup 2024 dapat berjalan tertib dan lancar dan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu dan mendukung terlaksananya acara ini,”jelas Jasman

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi. dari Pemerintah Provinsi Sumbar, menyebutkan, pihaknya sangat mendukung kegiatan pacuan kuda ini karena ini memberikan banyak dampak positif bagi daerah.

Sejumlah hal yang positif, kata dia, salah satunya dapat meningkatkan semangat dalam memelihara kuda, menggerakkan ekonomi, dan nantinya melahirkan kuda-kuda yang berkualitas.

“Sekarang terdapat delapan daerah penyelenggaraan pacuan kuda. Bisa saja kegiatan ini secara bertahap kita laksanakan untuk yang tingkat Sumatera Baratnya,”ujarnya.

Dijelaskannya Pemprov Sumbar nantinya juga dapat merencanakan untuk membeli pejantan dan induk kuda yang bagus sehingga dapat mendukung untuk meningkatkan kualitas kuda di Sumbar.

Pada kesempatan itu Mahyeldi juga mengapresiasi seluruh panitia yang telah melaksanakan kegiatan dengan sukses, lancar dan penyampaian anggaran yang terbuka.

“Terimakasih kepada seluruh panitia, sponsor, pemilik kuda, penunggang kuda, masyarakat, dan seluruh perantau yang telah mendukung serta menyukseskan pacuan kuda kali ini,”kata Mahyeldi.

Menurut Zulhefrimen, SH, seorang praktisi hukum dari Sumatera Barat yang tinggal di Payakumbuh, kepada media online ini di Payakumbuh pada Minggu 14 April 2024, kegiatan tersebut akan membutuhkan biaya sekitar Rp366 juta untuk dilaksanakan, dan biaya ini pasti akan menguras APBD kota Payakumbuh.

Zulhefrimen, juga dikenal sebagai Lujua, bertanya, “Lalu di mana uang donatur, sponsor, dan pendapatan lainnya?” Rata-rata daerah memberikan kontribusi, tidak hanya di Sumatera Barat, Riau, Batam, tetapi juga di Jakarta, Jabar, dll. Ini harus dievaluasi karena setiap pacu kuda selalu mengalami kerugian dan kegagalan. (nura)

Pos terkait