Fenomena Penyebaran Korean Wave di Indonesia

×

Fenomena Penyebaran Korean Wave di Indonesia

Bagikan berita
Hallyu 2.0: The New Korean Wave in the Creative Industry (Foto:Pinterest)
Hallyu 2.0: The New Korean Wave in the Creative Industry (Foto:Pinterest)

Korean Wave merupakan istilah budaya pop Korea Selatan yang telah menjangkau berbagai negara termasuk Indonesia atau dikenal juga dengan Hallyu. Dengan popularitasnya yang semakin meningkat, Korean wave memberikan dampak besar terhadap budaya populer global. Korean wave memang sudah siap untuk pemasaran internasional dengan dukungan penuh dari pemerintah sejak masa pemerintahan Presiden Kim Dae Jung. (1993-1998).Penyebaran budaya pop Korea di Indonesia dimulai pada tahun 2002 setelah Piala Dunia di Korea Selatan dan Jepang. Momen yang digelar di salah satu stasiun televisi Indonesia kemudian dimanfaatkan untuk memperkenalkan serial drama Korea Selatan atau K-Drama.

Pada tanggal 26 Maret 2002, Trans TV menjadi stasiun TV pertama yang menayangkan K-Drama berjudul "Mother's Sea. Populer nya K-Drama mambawa pengaruh di Indonesia, K-Drama menjadi contoh dalam pembuatan sinetron di Indonesia.Selain drama, film Korea juga berhasil menembus pasar Indonesia. Seperti film "Parasite" menjadi salah satu film Korea yang meraih kesuksesan internasional dan meraih penghargaan di beberapa festival film bergengsi.  "Train to Busan" dan "My Sassy Girl"  menjadi film favorit masyarakat Indonesia yang menyukai karya-karya sinematografi yang berkualitas.

Jika kita berbicara tentang Korean wave, yang sering diketahui banyak orang adalah K-Pop. K-Pop adalah sebutan untuk musik pop Korea, yang kepanjangan dari Korea Pop.K-Pop telah menjadibudaya populer yang digunakan Korea Selatan, tidak hanya untuk musiknya tetapi juga tarian setiappenyanyi di Korea Selatan telah menjadi "Selling Point" tersendiri.

Grup band seperti BTS, BLACKPINK, EXO dan TWICE telah mencapai popularitas internasional yang besar dan menarik jutaan penggemar dari berbagai latar belakang budaya.Mereka tidak hanya mencapai kesuksesan komersial tetapi juga menginspirasi banyak orang dengan pesan-pesan positif dan kerja keras mereka.

Selain industri hiburan, Korean wave juga mempengaruhi tren dan gaya hidup. Seperti di dunia fashion, kosmetik, dan kuliner. Remaja dan dewasa muda Indonesia sangat antusias mengikuti tren fashion Korea dalam hal pakaian, aksesoris, dan gaya rambut.seperti produk skincare dan makeup, pasarnya juga besar di Indonesia. Selain itu, makanan Korea seperti ramen, bulgogi, kimchi, dan tteokbokki semakin populer dan mudah ditemukan di restoran dan toko di Indonesia.

Salah satu faktor utama pendukung penyebaran Korean wave adalah teknologi dan platform digital. Seperti media sosial dan platform streaming, konten Korea telah tersedia di seluruh dunia.Jaringan seperti YouTube, Viki, dan Netflix membantu menghadirkan drama Korea, variety show, dan K-pop kepada pemirsa di seluruh dunia. Faktanya, banyak influencer lokal yang aktif mendiskusikan topik Korea, memberikan review produk Korea, dan mengabadikan momen seru dari konser K-Pop atau acara budaya Korea lainnya.

Hal ini semakin memperluas jangkauan Korean Wave di Indonesia dan memperkuat komunitas penggemar yang kuat.Namun di balik kesuksesan Korean wave, terdapat juga kritik dan tantangan. Ada pula yang mengatakan bahwa fenomena ini dapat menyebabkan homogenisasi budaya atau menghilangkan budaya lokal.

Selain itu, tekanan terhadap artis dan perusahaan hiburan Korea juga cukup besar. Namun, Korean Wave menjadi kekuatan budaya yang kuat dan terus berkembang.Melalui inovasi konten yang terus-menerus dan strategi pemasaran yang cerdas, Korean wave terus menginspirasi pemirsa di seluruh dunia, menjadikannya salah satu fenomena budaya paling menarik dan berpengaruh dalam sejarah modern.

Indonesia bisa mengambil pelajaan dan inspirasi dari perkembangan Korean wave untuk memajukan industri kreatif dan budaya Tanah Air.Indonesia dapat mengembangkan industri hiburan yang lebih kuat seperti musik, drama TV, film, dan seni pertunjukan, melatih bakat, infrastruktur produksi, dan promosi internasional dapat membantu menciptakan karya yang kompetitif secara global, fokus pada kualitas, pemeintah dapat mendukung sektor kreatif dengan infrastruktur yang memadai, hasil yang lebih baik akan dicapai dengan menciptakan jaringan dan kerjasama antara seniman, produser dan pemerintah.

Penulis: Nesya Frischa Amelia

Editor : Sri Agustini
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini