Pembuang Sampah Impor di Payakumbuh Membuat Kericuhan Tengah Malam

Lokasi buang sampah ilegal di kelururahan Sawah Padang Aua Kuning, kecamatan Payakumbuh Selatan.
Lokasi buang sampah ilegal di kelururahan Sawah Padang Aua Kuning, kecamatan Payakumbuh Selatan.

KUPASONLINE.COM – Jaya Miharja (36), warga kelurahan Sawah Padang Aur Kuning, kecamatan Payakumbuh Selatan, mengatakan dia hampir bertengkar dengan pembuang sampah impor di tempat pembuangan sampah di depan rumahnya.

“Sebetulnya didepan rumah saya ini, bukan lokasi tempat pembuang sampah sementera, peringatan dilarang buang sampah sudah lama kami pajang, tapi tetap saja tangan-tangan jahil membuat onar,” ujar Jaya Miharja kepada wartawan di depan rumahnya, Kamis 21 Maret 2024.

Padahal kuta semua sudah sepakat ntuk mewujudkan kota Payakumbuh bersih dari tumpukan sampah, nampaknya belum juga tuntas, secara diam-diam atau tengah malam warga masih membuang sampah di pojok kota Payakumbuh di pinggir jalan.

Bacaan Lainnya

“Kadang saya tidak habis pikir, kenapa masih ada oknum warga membuang sampah di depan rumah saya ini. Padahal kami sudah memasang spanduk “Dilarang Membuang Sampah”, tetap saja sampah dibuang disini.

Orang yang sengaja membuang sampah itu, tertangkap basah bagi saya, dia datang membuang sampah itu menggunakan becak, orang itu saya tanya dari kelurahan Balai Panjang. Saya menanyakan dengan baik, tapi dia cuek.

Dari pada berdebat di tengah malam itu, saya singkat saja bicara, angkut lagi sampah ini pulang, naikan lagi ke atas becak, jika dia tidak mau mengangkut sampah itu, entahlah apa yang terjadi, saya tidak tahu. Yang jelas tengah malam itu saya sudah perang mulut dan nyaris bentrok.

Harapan kami kepada pihak terkait, tolong jelaskan kepada masyarakat melalui lurah masing-masing, mana titik lokasi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Payakumbuh, berapa jumlah titik TPS itu, jadi kami bisa pula membantu pemerintah, jika diperlukan.

“Kalau didepan rumah saya, jujur saya katakan memang tidak boleh, karena terlalu dekat dengan pemukiman dan tidak baik pula untuk kesehatan. Kami pasang spanduk, dilarang buang sampah, tapi tidak manjur, masih ada juga tangan-tangan jahil sengaja berbuat jahat. Buang sampah sembarangan sama saja dengan kejahatan, “ujar Jaya Miharja.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh Desmon Korina, kepada warrawan bsru-baru ini, menyebutksn dalam satu hari, sampah Kota Payakumbuh yang dibuang ke TPA Aia Dingin Padang itu sebanyak 15 mobil atau 60 ton, sedangkan jumlah sampah kota Payakumbuh per harinya berkisar 80-85 ton, sehingga sisa yang tidak terangkut ini menjadi sampah yang menumpuk.

“Untuk sampah rumah tangga kita saat ini sudah berkurang, namun yang banyak itu sampah dari pelaku UMKM kita dan juga sampah dari daerah tetangga. Kami minta tolong jadi perhatian kita bersama. Sebaiknya UMKM kita telah bisa memilah sampah dengan baik sehingga mengurangi produksi sampah di kota Payakumbuh,”jelas Desmmon.

Sebelumnya, Pj Walikota Payalumbuh Jasman menyebutkan, tak ingin kota Payakumbuh “basalemak peak” tiap harinya karena tumpakan sampah, maka Pj Walikota Payakumbuh, kumpulkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), di lokasi pembuangan sampah regional di kelurahan Ampangan, Kecamatan Payakumbuhh Selatan, beberapa hari lalu.

Dengan dipanggilnya secara mendadak seluruh OPD untuk hadir di TPA itu, jelas saja guna membahas permasalahan sampah yang kian merunyam di Payakumbuh.

Melihat kota Payakumbuh sudah semakin kumuh dan menyegat, saya tegaskan kepada Dinas Lingkungan Hidup, agar hari ini, bagaimanapun caranya, semua sampah harus diangkut dan Payakumbuh harus bersih.

“Sekali lagi, saya minta kepada seluruh OPD terkait, Camat dan Lurah dibawah koordinasi Pol PP agar melaksanakan piket dilokasi-lokasi yang berpotensi terjadi pembuangan sampah sembarangan. Terutama menindak dan menghalangi sampah impor dari daerah tetangga yang sangat mengganggu,” tegas Jasman

Jasman kemudian menyatakan bahwa ia telah memerintahkan Kasatpol PP Kota Payakumbuh untuk memerintahkan timnya untuk mengamankan dan mengawasi aktivitas di lokasi kritis di mana mungkin ada tempat sampah baru atau yang sudah ada.

Tempat-tempat penting ini harus tetap bersih. Selain itu, kami akan meminta bantuan dan bekerja sama dengan Forkopimda untuk menerapkan tindak pidana ringan (tipiring) ini dan memberi jera kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

Jasman menyatakan, “Dan masalah sampah di Payakumbuh segera terselesaikan. Tujuan kita adalah agar Payakumbuh bersih sebersih mungkin.” (nura)

Pos terkait