"Insyaallah (lapor ke polisi) setelah konsultasi dengan pengacara," tuturnya.
Slamet berkata serangan ini tak akan mengendurkan perjuangannya. Ia berjanji akan tetap akan mengkritisi berbagai kebijakan bersama PA 212.
Teror ini bukan yang pertama diterima Slamet. Pada 18 Februari, rumah Slamet dilempari batu oleh dua orang tidak dikenal. Slamet juga menjadi korban pelemparan saat menunaikan salat subuh di salah satu masjid dekat rumahnya.(*)
Editor : Sri Agustini