KUPASONLINE.COM - Dalam upaya memperkuat komitmen terhadap pelaporan emisi gas rumah kaca (GRK), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Tengah mengadakan pelatihan teknis pengisian Aplikasi SIGN-SMART tahun 2025. Acara yang berlangsung di Fovere Hotel Kapuas ini melibatkan SKPD, lembaga statistik, dan perwakilan sektor swasta.
Peserta pelatihan mencakup instansi lintas sektor yang selama ini menjadi kontributor utama dalam data aktivitas GRK di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Dengan keterlibatan berbagai dinas dan BPS, data emisi yang dikumpulkan diharapkan lebih akurat dan menyeluruh.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program REDD Output II yang didukung oleh pendanaan Green Climate Fund (GCF). Dana tersebut dialokasikan untuk kegiatan berbasis hasil (RBP) yang mendukung pelestarian hutan dan pengurangan emisi karbon. Kalimantan Tengah menjadi provinsi dengan alokasi dana terbesar di Indonesia.
Dalam sambutannya, Sekretaris DLH Kalimantan Tengah, Noor Halim, menekankan bahwa inventarisasi GRK adalah proses kompleks yang membutuhkan koordinasi erat antar sektor. Ia berharap pelatihan ini dapat menyatukan persepsi dan meningkatkan keterampilan teknis para pelaksana.
“Akurasi data GRK menentukan keberhasilan kita dalam menyusun strategi mitigasi iklim. Oleh karena itu, pelatihan ini menjadi sangat penting untuk menciptakan sistem pelaporan yang handal,” ujar Noor Halim.
Kepala DLH Kabupaten Kapuas, Fitriyana, juga menyampaikan bahwa pelaporan GRK merupakan amanat dari Perpres No. 98 Tahun 2021. Ia menekankan bahwa pelatihan ini tidak hanya memenuhi regulasi, tetapi juga menjadi bagian dari aksi nyata daerah dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.Dengan adanya pelatihan ini, Kalimantan Tengah menunjukkan keseriusannya dalam menyusun laporan emisi GRK yang lebih sistematis, sebagai upaya mendukung komitmen nasional dan internasional dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.(*)
Baca berita terkait Kalimantan Tengah Lainnya di Google News
Editor : Wanda Nurma Saputri
