Ini Tata Cara dan Doa Menyembelih Hewan Kurban

Hewan Kurban
Hewan Kurban

KUPASONLINE.COM – Sebentar lagi umat muslim akan merayakan Idul Adha, yang identik dengan Hari Raya Haji atau Hari Raya Kurban. Kedua momen itu dilaksanakan pada saat bersamaan.

Ketika umat muslim yang mampu bisa menunaikan ibadah haji ke Mekkah, di tanah air, umat muslim yang mampu juga melaksanakan penyembelihan hewan kurban tidak bisa dilaksanakan secara sembarangan.

Menurut DR.Bakhtiar yang dihubungi via HP, menjelaskan tentang  Idul Adha  yang merupakan gabungan dari kata idul dan adha. Id diambil dari bahasa Arab aada (yauudu) yang artinya kembali, sedangkan Adha diambil dari kata adhat yang berasal dari kata udhiyah, artinya kurban. Jadi, Idul Adha bisa diartikan kembali berkurban atau hari raya penyembelihan hewan kurban.

Bacaan Lainnya

Umat muslim harus paham dulu tentang Idul Adha yang menandai dua selebrasi rutin (annual celebration) bagi umat Islam, yaitu penyelenggaraan ibadah haji dan ibadah kurban, jelas DR. Bakhtiar.

“Idul Adha sering disebut lebaran haji karena perayaannya bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci, ujar Ketua DPW Muhammadiyah Sumbar.

Menurut DR. Bakhtiar, bagi umat Islam yang berkesempatan menunaikan ibadah haji, kurban termasuk bagian dari prosesi haji itu sendiri.

Namun, bagi umat Islam di luar Arab, tanggal 10 Dzulhijjah diperingati dengan melaksanakan salat ied berjamaah yang dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban.

Makna idul adha itu sendiri menurut DR. Bakhtiar, Idul Adha menjadi sebuah peristiwa untuk memaknai bagaimana Nabi Ismail patuh dan mendengarkan setiap perkataan Nabi Ibrahim selaku orang tuanya.

Lebih lanjut DR. Bakhtiar menjelaskan Idul Adha juga dimaknai sebagai konteks untuk taat kepada orang tua dalam berbagai hal selama tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada. Idul Adha juga menjadi salah satu momentum untuk berbagi kepada sesama.

Dijelaskan oleh Ketua DPW Muhammadiyah Sumbar, ada tata cara dan doa menyembelih hewan kurban yang dibacakan sebelum penyembelihan, yaitu :

‎إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ عَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ

Artinya: “Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan tulus ikhlas dan menyerahkan diri dan aku bukanlah golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, pengabdianku, hidupku dan matiku adalah untuk Allah Dzat yang menguasai alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikian aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang muslim. Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, ya Allah (kurban ini) dari-Mu dan untukMu dan dari (sebutkan nama shahibul kurban),” (HR Abu Dawud).

Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban menurut Ketua DPW Muhammadiyah Sumbar yaitu :
1. Menggunakan alat penyembelihan yang tajam. Hal ini diriwayatkan oleh Syaddad ibn Aus RA dari Rasulullah SAW, beliau bersabda:
“Ada dua hal yang senantiasa aku jaga yang berasal dari Rasulullah saw. Rasulullah bersabda: “Allah memerintahkan untuk berbuat kebaikan kepada segala sesuatu. Apabila kamu membunuh, maka baguskanlah cara dan keadaan dalam membunuh, dan apabila kamu menyembelih, maka baguskanlah penyembelihannya, dan hendaklah menajamkan pisaunya, dan menenangkan hewan sembelihannya,” (HR Muslim).

2. Hewan kurban dihadapkan ke arah kiblat
“Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan tulus ikhlas dan menyerahkan diri dan aku bukanlah golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, pengabdianku, hidupku dan matiku adalah untuk Allah Dzat yang menguasai alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikian aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang muslim. Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, ya Allah (kurban ini) dari-Mu dan untukMu dan dari Muhammad dan umatnya. Bismillahi Allahu Akbar. Kemudian beliau menyembelihnya,” (HR Abu Dawud).

3. Setelah menghadapkan hewan kurban ke arah kiblat, membaca doa menyembelih hewan kurban sebagai berikut:
‎إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ عَنْ مُحَمَّدٍ وَأُمَّتِهِ

Artinya: “Sesungguhhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan tulus ikhlas dan menyerahkan diri dan aku bukanlah golongan orang-orang musyrik.Sesungguhnya shalatku, pengabdianku, hidupku dan matiku adalah untuk Allah Dzat yang menguasai alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikian aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang muslim. Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, ya Allah (kurban ini) dari-Mu dan untukMu dan dari si Fulan misalnya (sebutkan nama shahibul kurban),” (HR Abu Dawud).

4. Kemudian, sembelihlah hewan kurban dengan cara memotong tenggorokan dan dua urat nadinya yang ada di leher.

Orang yang menyembelih hewan kurban, kata DR. Bakhtiar, diutamakan yang melakukan kurban sendiri atau shahibul kurban, hal ini sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Namun bila shahibul kurban berhalangan dan tidak dapat menyembelih sendiri, penyembelihan hewan kurban boleh diwakilkan oleh orang lain.

Itulah doa menyembelih hewan kurban, silakan diamalkan oleh kaum muslim yang akan melaksanakan idul kurban nanti.

DR. Bakhtiar juga menjelaskan tentang Hari raya Idul Adha merupakan hari besar bagi umat Islam dan identik dengan penyembelihan hewan kurban.

Idul Adha diperingati setiap 10 Dzulhijah. Peringatan Idul Adha identik dengan proses penyembelihan hewan kurban usai pelaksanaan salat ied di pagi hari.

Setelah panitia kurban selesai menyembelih dan  kemudian membagikan daging hasil kurban kepada orang-orang sekitar, terlebih bagi mereka yang tidak mampu.

 

 

Pos terkait