200 Ribu Siswa SMA, SMK dan SLB se-Sumbar Ikuti Pesantren Ramadhan Kolaborasi

Suasana pembukaan pesantren ramadhan kolaborasi di masjid raya Sumatera Barat
Suasana pembukaan pesantren ramadhan kolaborasi di masjid raya Sumatera Barat

KUPASONLINE.COM – Sebanyak 200 ribu siswa SMA, SMK dan SLB se-Sumbar mengikuti Pesantren Ramadhan Kolaborasi yang digeber pemerintah propinsi Sumatera Barat.

Selama ramadhan, para siswa ini akan beraktifitas di masjid guna menimba ilmu agama.

Gubernur Sumbar Mahyeldi menyebutkan, Pesantren Ramadhan kolaborasi kini maskudnya adalah berkolaborasi antara pemerintah, orang tua dan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Sinergi ini perlu dilakukan ketiganya agar pendidikan yang diberikan berjalan maksimal. Sehingga menghasilkan generasi yang hebat.

“Para siswa semuanya bisa menjadi orang hebat dan berkarakter. Kita menginginkan agar generasi kita menjadi generasi yang kuat dan memiliki idialisme dan ilmu pengetahuan yang luas.

Sehingga dia bisa mampu menegakan kepala mereka diantara bangsa-bangsa lain nanti didunia,”sebut Gubernur Mahyeldi saat membuka acara pesantren ramadhan kolaborasi di masjid raya Sumatera Barat, (27/3).

Tak hanhya itu, Pesantren Ramadhan Kolaborasi inidiharapkan juga menambah keimanan dan ilmu pengetahuan.

Tapi dengan bertemu antara adik-adik kelas dan kakak-kaka kelas serta berbagai siswa-siswi sekolah lainnya, akan membangun silaturahmi.

“Apapun permasalahan dalam kehidupan kuncinya silaturahmi. Karena melalui Pesantren Ramadhan Kolaborasi bertemu dan berjuang. Ini perlu kita bangun.

Ketemu teman-teman, kakak-adik kita. Juga ketemu ulama dan ustad. Silaturahmi yang baik. Karena ini penting.

Orang yang akan memahani orang lain, komunikasi dengan orang lain. Bisa memimpin orang lain. Bisa menyelesaikan masalah,” ungkapnya.

Mahyeldi juga mengingatkan, Bangsa dan Negara Indonesia ini terdiri dari masyarakat beragama.

Karena itu diminta siswa dan siswi yang mengikuti Pesantren Ramadhan Kolaborasi ini agar membuat forum-forum untuk bekal semuanya.

Sehingga memiliki pengetahuan yang luas dan memiliki semangat menjaga persatuan dan kesatuan
Mahyeldi juga berharap kegiatan Pesantren Ramadhan Kolaborasi ini mendapat dukungan semua pihak. Terutama guru-guru.

“Siapkan orang yang hebat. Guru-guru tolong laksanakan dengan ikhlas, sepenuh hati dan tanggung jawab. Berikan yang terbaik.

Masih ada guru-guru yang sempat keberatan yang sempat hanya berpikir individual. Pikirkan ini untuk generasi muda kita. Ini masa depan bangsa kita,” harapnya.

Launching Pesantren Ramadhan Kolaborasi di Masjid Raya Sumbar pagi itu dihadiri sekitar dua ribuan perwakilan siswa-siswi SMA, SMK, SLB se-Sumbar.

Selain itu juga diikuti 723 sekolah melalui zoom.

Launching dihadiri sejumlah bupati dan wali kota dan Ketua LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar serta Pengurus Masjid Raya Sumbar.

Selain itu juga hadir, Forkopimda Sumbar, Ketua dan Pengurus MUI Sumbar, Baznas Sumbar, Ketua TP PKK Sumbar, Harneli Bahar Mahyeldi, jajaran Dinas Pendidikan Sumbar, Dinas Kabupaten Kota serta kepala sekolah dan guru-guru SD, SMP, SMA, SMK, SLB.

Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius mengungkapkan, setelah launching ini, sebanyak 200 ribu siswa SMA, SMK dan SLB se-Sumbar mengikuti Pesantren Ramadhan Kolaborasi mulai 28 Maret hingga 17 April 2023.

Kegiatan ini digelar serentak di 2.600 masjid di seluruh Sumbar dengan melibatkan 15 ribu guru.

Pelaksanaan Pesantren Ramadhan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun ini siswa siswi SMA, SMK dan SLB mengikuti kegiatan Pesantren Ramadhan ini di masjid dekat rumah masing-masing.

Dikatakannya, pertimbangan memindahkan Pesantren Ramadhan di masjid, berdasarkan evaluasi penyelenggaraan Pesantren Ramadhan tahun lalu.

Ternyata tidak ditemukan siswa SMK, SMA di masjid. Sementara siswa SD dan SMP aktif di masjid-masjid. “Sehingga anak-anak SMK, SMA dan SLB hanya berada di rumah.

Pada umumnya mereka main game di rumah. Untuk itu kita kembali mengarahkan ke masjid,”ujarnya.

Menurutnya, dengan mengalihkan dan menyibukan siswa di masjid akan lebih terkontrol. Karena anak-anak lebih aktif di masjid dari siang hingga malam.

“Nanti kita akan ambil absen melalui guru-guru pendamping. Ini akan masuk dalam penilaian ekstra kurikuler. Absen siswa sebanyak tiga kali oleh guru pendamping,” terangnya.

Untuk waktu pelaksanaan nanti bisa beragam. Menyesuaikan dengan jadwal SD dan SMP yang dilaksanakan oleh kabupaten/kota. Jika SD dan SMP sampai pukul 10.00 WIB, maka SMA, SMK dan SLB diwaktu selanjutnya. Atau bisa sebaliknya.

Menurutnya, Pesantren Ramadhan salah satu cara untuk membentuk karakter anak.

Karena dengan momentum Pesantren Ramadhan ini waktu untuk mempertemukan anak berkolaborasi dalam satu kegiatan.

“Kita sadari selama ini ada anak yang tidak saling kenal dalam satu komplek.

Alasannya karena sekolah berbeda, kemudian tidak ada media yang mempertemukan. Makanya sekarang kita buat kolaboratif,”pungkasnya. (adpsb)

Pos terkait