Hal itu dikatakan Koh Alun di sebuah warkop daerah Pondok Padang, Senin (30/5/2023).
Ketika kita tua begini, tak ada kendala dalam memenuhi segala kebutuhan finansial tanpa hambatan memang sudah menjadi keinginan mayoritas manusia di dunia, jelas Koh Alun.
Teman sebelahnya Koh Ceng nyeletuk, hal itu sudah dibuktikan oleh para orang asli Tionghoa atau orang berdarah campuran Tionghoa. Mereka identik dengan kesuksesannya dalam bekerja maupun berbisnis.
Dengan kegigihan dan keuletannya, keturuna Tionghoa mampu menguasai hampir seluruh sektor perekonomian yang ada di Indonesia, ujar Koh Ceng.
Sebenarnya, kata Koh Alun, kesuksesan seseorang memang tidak dapat ditentukan dari suku atau etnisnya saja, melainkan dari kebiasaan diri kita sendiri.
Sambil menyeruput kopi pahit, Koh Alun yang berusia 77 tahun ini, mengambil kue mangkuk. Perlahan tapi pasti, kue itu abis di makannya dan diakhiri dengan minum kopi pahit lagi.
Gua harus jaga makan karena waktu muda kerja terus, lupa makan, jelasnya.
Pengusaha mobil truk dan tronton ini bilang, usahanya lebih banyak di pulau Jawa. Gua ke Padang karena kangen masakan sini, beda rasanya sama di tempat lain, terangnya.
Masuk akal bila para pengusaha sukses ini bilang seperti itu, ketika kita muda, tenaga sedang fit-fitnya. Tak terasa kelelahan ketika kita sedang bekerja.
Koh Ceng yang baru kehilangan adiknya Koh Tiong sebulan lalu, bilang bagi orang Tionghoa, bekerja dengan lebih keras, rajin, ulet dan gigih memang sudah mandarah daging sejak zaman nenek moyang.
Editor : Sri Agustini