Filosofi Orang Thionghoa, Kerja Keras di Waktu Muda, Senang di Waktu Tua

×

Filosofi Orang Thionghoa, Kerja Keras di Waktu Muda, Senang di Waktu Tua

Bagikan berita
Pecinan Padang
Pecinan Padang

Menjadi orang yang rajin, gigih, ulet dan pekerja keras dibandingkan orang lain memang sudah bawaan sejak lahir dari orang Tionghoa, tegasnya.

Jika orang lain menggunakan waktu libur mereka untuk beristirahat atau bersantai di rumah, hal ini justru tidak berlaku bagi orang Tionghoa. Kami lebih memilih untuk tetap bekerja atau berbisnis di hari pekan demi menambah pundi-pundi kekayaan, tukas Koh Alun.

Jangan heran jika orang Tionghoa bisa lebih maju dalam segi financial dibandingkan yang lainnya.

Ada prinsip yang ditanamkan leluhur kami, makan bubur dulu sebelum sukses baru bisa makan nasi setelah sukses. Orang hidup harus bersakit-sakit dahulu baru nanti bersenang-senang kemudian. Jadi saat kita belum ada pada posisi kesuksesan dalam hidup, kita harus lebih banyak menahan diri dan ego untuk segala keinginan kita, walaupun rasanya nggak enak. Tapi tak apa, setelah sukses nanti, bisa menikmati apa yang kamu inginkan.

Sedang asyik ngomong, lewat Koh Liang, dan dipanggil gabung sama Koh Alun. Percakapan menjadi tambah seru.

Sekarang dunia sosial media sedang hits nya dan orang Tionghoa pantang menjalani gaya hidup mewah dan lebih mengutamakan berhemat. Dengan hidup hemat sedari kecil seperti lebih memilih membeli sesuatunya dengan menggunakan uang cash ketimbang dengan kartu kredit atau cicilan.

Bila uang mereka belum cukup untuk membeli sesuatu yang mereka inginkan, mereka lebih memilih untuk menunda dan menabung terlebih dahulu. Selain itu mereka juga menganut prinsip 70%-30% yang dimana 70% penghasilan mereka untuk ditabung atau diinvestasikan, barulah sisanya untuk memenuhi segala kebutuhannya sehari-hari.

Orang Tionghoa yang mulai terjun ke dunia bisnis atau berdagang salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi adalah bisa tersenyum dan ramah pada pelanggan.

Kami percaya jika kita tersenyum dan ramah dalam melayani pelanggan, maka usaha atau bisnis yang dijalankan akan laku alias laris-manis. Hal itu salah satu faktor kesuksesan sebuah usaha bukan hanya karena harga yang murah, tapi lebih ke pelayanan yang diberikan terhadap pelanggannya, jelas Koh Alun.

Jika kita sudah tua begini pasti akan berpikir untuk mewariskan kekayaan pada generasi keturunan. Hal itu wajar, tapi gua akan membagikannya setelah gua meninggal, tukasnya.

Editor : Sri Agustini
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini