Warna Tanah, Menenangkan Emosi dan Meningkatkan Kesehatan Mental dalam Desain Interior

×

Warna Tanah, Menenangkan Emosi dan Meningkatkan Kesehatan Mental dalam Desain Interior

Bagikan berita
Warna Tanah, Menenangkan Emosi dan Meningkatkan Kesehatan Mental dalam Desain Interior
Warna Tanah, Menenangkan Emosi dan Meningkatkan Kesehatan Mental dalam Desain Interior
Muba

Hal ini sangat bermanfaat di tempat kerja atau area yang membutuhkan fokus.

Memasukkan warna-warna tanah ke dalam desain interior dapat memberi dampak positif pada suasana hati dengan menciptakan lingkungan yang menenangkan, nyaman, dan terinspirasi alam.

Beberapa warna tanah yang terkenal termasuk beige, warna netral pucat dan hangat yang sering dikaitkan dengan warna pasir atau coklat kekuningan kaki, coklat muda dengan sedikit warna hijau, terinspirasi oleh warna kain kaki, sandstone, atau batu pasir.

Warna krem muda atau kuning pucat yang mengingatkan pada permukaan bertekstur batu pasir merah bata, serta warna merah tua yang menyerupai warna batu bata yang digunakan dalam konstruksi.

Mengapa memilih warna tanah untuk ruang tamu?

Jika rumah Anda memiliki pemandangan taman atau laut yang indah, menggunakan warna-warna tanah yang tenang di ruang tamu akan membuat pemandangan luar ruangan lebih menonjol dan nyata karena tidak tertutupi oleh warna-warna interior yang lebih kuat. Warna tanah menghadirkan kehangatan dan kenyamanan yang diperlukan untuk proyek desain interior modern.

Penggunaan warna-warna tanah dalam lingkungan pendidikan menunjukkan dampak warna pada suasana hati manusia.

Warna-warna tanah memiliki efek menenangkan yang membantu anak-anak mengatur emosi dan menemukan kedamaian.

Lingkungan yang damai ini meningkatkan kreativitas dan imajinasi.

Sebaliknya, warna-warna cerah seperti merah, jingga, dan kuning dapat menimbulkan kegembiraan dan stres yang berlebihan, sehingga menghambat fokus dan relaksasi. Oleh karena itu, saat memadukan warna-warna hangat ke dalam desain interior rumah keluarga, sebaiknya gunakan warna-warna tersebut sebagai aksen, bukan sebagai skema warna dominan.(*)

Editor : Wanda Nurma Saputri
Bagikan

Berita Terkait
Terkini