Ketua DPRD : Kisah Buya Hamka dan Tan Malaka sebagai Inspirasi Generasi Muda

×

Ketua DPRD : Kisah Buya Hamka dan Tan Malaka sebagai Inspirasi Generasi Muda

Bagikan berita
Foto Ketua DPRD :  Kisah Buya Hamka dan Tan Malaka sebagai Inspirasi Generasi Muda
Foto Ketua DPRD : Kisah Buya Hamka dan Tan Malaka sebagai Inspirasi Generasi Muda

KUPASONLINE.COM - Keterbatasan seharusnya bukanlah penghalang untuk menghasilkan pemikiran strategis yang luar biasa. Ini terbukti dari kisah seorang ulama terkenal yang diakui secara global, Buya Hamka, yang berasal dari Sumatera Barat (Sumbar).Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Supardi, mengungkapkan hal ini saat meresmikan Masjid Asy Syura DPRD Sumbar pada Senin (4/3/2024). Dia menyoroti bahwa banyak tokoh di masa lampau mampu menghasilkan karya-karya luar biasa meskipun berada dalam kondisi sulit.

Contoh yang diambil adalah Buya Hamka, yang mampu menyelesaikan Tafsir Al Azhar dalam situasi terbatas. "Waktu itu beliau dipenjara. Tentunya di penjara tidak ada kipas angin, tidak ada mesin tik, dan sangat minim literasi. Tapi justeru dengan dipenjara, Buya Hamka menuntaskan tulisan Tafsir Al Azhar-nya," ungkap Supardi.Supardi juga mencontohkan pemikiran besar seorang Tan Malaka. "Siapa yang tak kenal dengan buku Madilog-nya Tan Malaka? Seluruh dunia bahkan mengakui. Madilog ini singkatan dari Materi, Dialektik, dan Logika. Pemikiran Tan Malaka diadaptasi oleh intelektual-intelektual dunia. Pemikiran Madilog-nya ini merupakan buah dari kearifan Minangkabau, bahkan dunia mengakuinya," papar Supardi.

Menurut Supardi, di masa lalu tidak ada komputer, Wi-Fi, atau AC, namun tokoh-tokoh besar itu mampu memberikan kontribusi pikiran hebat yang masih dipakai oleh para intelektual saat ini.Supardi mendorong generasi muda untuk menjadikan Buya Hamka dan Tan Malaka sebagai contoh teladan, pendorong semangat dalam segala situasi. "Terbatasnya kondisi bukan berarti kita harus terbatas dalam produktivitas. Semangat kreativitas dan keinginan untuk maju adalah kekuatan. Tingkatkan literasi dengan berbagai cara, sehingga keterbatasan tidak menjadi penghalang," tutupnya. (*)

Editor : Sri Agustini
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini