
Di bidang pendidikan, Ahlul Badrito Resha mengingatkan bahwa pemerataan akses dan peningkatan kualitas pendidikan harus menjadi prioritas. Ia juga menekankan pentingnya program makanan bergizi untuk peserta didik agar mereka tumbuh dengan sehat dan siap menghadapi masa depan.
Sektor kesehatan, lanjutnya, juga perlu diperkuat dengan sistem rujukan yang lebih efektif, perluasan jaminan kesehatan, dan penanganan stunting serta gizi buruk yang lebih menyeluruh.
Ahlul Badrito Resha, menegaskan bahwa peran aktif pemerintah daerah dalam mendukung kebijakan nasional sangatlah penting. Pemerintah daerah tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana program dari pusat, tetapi juga harus menjadi mitra strategis dalam merumuskan kebijakan yang selaras dengan potensi dan kebutuhan lokal.
Keberhasilan otonomi daerah, menurut Ahlul Badrito Resha, sangat bergantung pada kapasitas pemerintahan di daerah. Ada tiga aspek utama yang perlu diperkuat, yaitu sumber daya manusia aparatur, kapasitas keuangan daerah, serta kelembagaan dan pelayanan publik berbasis digital.
“Tantangan ke depan memang tidak ringan, namun dengan kerja sama dan sinergi antara pusat dan daerah, kita bisa menjawabnya secara tepat dan berkelanjutan,”tegas Ahlul Badrito Resha.
Di akhir sambutannya, Ahlul Badrito Resha mengajak seluruh pemangku kepentingan serta jajaran Pemkab Limapuluh Kota untuk menjadikan capaian otonomi daerah selama 29 tahun ini sebagai pijakan untuk memperkuat kualitas pelayanan publik dan pemerintahan yang lebih baik.“Selamat Hari Otonomi Daerah ke-29. Semoga semangat otonomi daerah terus menjadi penggerak utama dalam mewujudkan pemerintahan yang lebih adaptif, responsif, dan berpihak pada kepentingan masyarakat,”ujarnya. (nura)
Baca juga berita terkait kabupaten Limapuluh Kotalainnya di Google News
Editor : Wanda Nurma Saputri