
KUPASONLINE.COM - Potensi budidaya di Sungai Bungin, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, menunjukkan prospek yang sangat menjanjikan. Kondisi perairan yang ideal di kawasan ini membuka peluang besar untuk pengembangan lobster dan kerapu, dua komoditas hasil laut yang memiliki nilai ekonomi tinggi, baik di pasar domestik maupun internasional.
Bupati Kabupaten Pesisir Selatan, Hendrajoni, menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan kelompok-kelompok nelayan setempat dalam mengembangkan budidaya lobster menggunakan keramba apung. Menurutnya, pencapaian ini adalah bukti nyata bahwa potensi sumber daya alam daerah dapat dimaksimalkan secara efektif untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
“Kita telah menyaksikan sendiri hasil yang luar biasa dari keramba-keramba yang dikelola dengan tekun oleh kelompok nelayan di Sungai Bungin, dengan bimbingan dan pendampingan yang berkelanjutan dari Dinas Perikanan Kabupaten Pesisir Selatan. Ini adalah sebuah capaian yang patut kita apresiasi setinggi-tingginya,” ungkap Bupati Hendrajoni saat melakukan kunjungan langsung ke lokasi budidaya kelompok nelayan Sungai Bungin pada hari Selasa (6/5).
Lebih lanjut, Bupati Hendrajoni mengungkapkan bahwa saat ini, kelompok nelayan Sungai Bungin telah berhasil membudidayakan sekitar 1.700 ekor lobster dengan hasil yang memuaskan. Setiap ekor lobster yang dibudidayakan telah mencapai bobot rata-rata 2,5 ons, sebuah indikator keberhasilan teknik budidaya yang diterapkan secara konsisten dan terukur.
Menurut Hendrajoni, keberhasilan ini tidak boleh berhenti pada capaian saat ini, melainkan harus terus dikembangkan dan diperluas agar dapat memberikan dampak ekonomi yang lebih signifikan bagi masyarakat nelayan lokal secara keseluruhan. Ia berharap agar program budidaya lobster dan kerapu di Sungai Bungin mendapatkan dukungan yang lebih besar, baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi, dalam bentuk pelatihan, permodalan, dan fasilitas pendukung lainnya.
“Potensi budidaya lobster dan kerapu di Sungai Bungin ini dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan dan menjanjikan bagi masyarakat nelayan kita. Tidak hanya itu, perkembangan sektor ini juga berpotensi besar untuk membuka peluang-peluang usaha baru di berbagai lini sektor perikanan, seperti penyediaan bibit, pakan, hingga pengolahan dan pemasaran hasil budidaya,” tambah Bupati Hendrajoni dengan optimisme.
Dalam kesempatan yang sama, Hendrajoni juga menyoroti ketersediaan bibit lobster yang melimpah di perairan Laut Pesisir Selatan. Ia menegaskan bahwa seluruh kebutuhan bibit untuk pengembangan budidaya di Sungai Bungin dan wilayah lainnya di Pesisir Selatan dapat dipenuhi secara lokal, tanpa perlu mendatangkan bibit dari luar daerah.“Kita memiliki potensi bibit lobster yang sangat besar dan berkualitas di perairan kita. Oleh karena itu, para nelayan dan pembudidaya tidak perlu mencari bibit dari luar daerah. Cukup dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di Pesisir Selatan, kita bisa mendapatkan bibit unggul untuk mengembangkan kegiatan budidaya,” tegasnya.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, yang turut memberikan perhatian terhadap potensi perikanan budidaya di Sungai Bungin, menyampaikan apresiasinya atas kerja keras dan inovasi yang dilakukan oleh para nelayan setempat. Ia menilai bahwa budidaya lobster dan kerapu merupakan langkah yang cerdas dan strategis dalam mengoptimalkan potensi sumber daya kelautan yang dimiliki oleh daerah Sumatera Barat.
“Keberhasilan budidaya lobster dan kerapu di Sungai Bungin ini adalah contoh konkret dari bagaimana masyarakat dengan memanfaatkan potensi lokal secara maksimal dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Nilai pasar lobster dan kerapu sangatlah menjanjikan, baik di tingkat nasional maupun untuk pasar ekspor,” ungkap Gubernur Mahyeldi.
Editor : Sri Agustini